HIMPUNAN Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Palu melaksanakan salah satu program kerjanya yakni Studi Wisata Sejarah di Lembah Behoa, Kec. Lore Tengah pada 28-30 Juni 2019 lalu.
Pada studi wisata ini mahasiswa diperkenalkan dan diajar bagaimana melakukan penelitian sejarah, yakni melalui empat tahap, yaitu pertama, heuristik, pengumpulan sumber sejarah, baik lisan, tulisan maupun artefak. Kedua, kritik. Ketiga, Interpretasi. Keempat, historiografi atau penulisan sejarah.
“Laporan hasil penelitian tersebut menjadi tugas akhir untuk mata kuliah Sejarah Indonesia Purba dan Mata Kuliah Arkeologi,” tutur Mohammad Sairin, selaku dosen pembimbing.
Ketua panitia pelaksana, Herlinda, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 38 orang mahasiswa beserta 1 orang dosen pembimbing dan dan 3 orang pendamping lapangan. Salah seorang yang menjadi pendamping lapangan adalah Jemi Carter Kareba merupakan Koordinator Komunitas Historia Tampo Lore. Ia mengapresiasi Jurusan Sejarah Peradaban Islam yang dalam usianya baru 2 tahun tidak hanya fokus pada penelitian sejarah keislaman tapi juga menelusuri sejarah dan budaya Sulawesi Tengah.
Kecamatan Lore Tengah atau juga dikenal sebagai Lembah Behoa dipilih sebagai lokasi studi wisata sejarah karena wilayah ini memiliki peninggalan sejarah dan budaya sejak kira 2000 tahun sebelum masehi. Dikawasan ini terdapat ribuan situs megalit baik yang sudah terdata maupun belum terdata, ujar Sunardi Pokiro,salah seorang penjaga situs megalit Pokekea.
Studi wisata sejarah ini dilakukan di dua desa, yakni Desa Doda dan Hanggira. Sementara situs yang dikunjungi difokuskan pada Situs Tadulako di Desa Doda dan Situs Pokekea di Desa Hanggira Camat Lore Tengah, Sam Karya Nugraha Lantawa, SE. dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya buat Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Palu yang telah melakukan studi wisata di Lore Tengah. Semoga ini menjadi langkah awal untuk terjalinnya kerjasama dengan IAIN Palu.**
Reporter: Yohanes Clemens