Anggota Legislator dewan kota kota Palu mendorong percepatan rekontruksi kembali Mall Tatura yang rusak akibat bencana alam 28 September silam.
Jumat sore (27/2019) bertempat di ruang Komisi B DPRD Palu, Direktur PT.Citra Nuansa Elok (CNE) Mohamad Sandiri membeberkan bahwa rencana anggaran pembangunan kembali Mall Tatura Palu, senilai Rp.399 Milyar. Sementara asuransi salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota Palu tersebut, Rp.87 Milyar.
Olehnya kata Memet sapaan akrabnya, pihaknya akan melakukan lobi kepada investor dan perbankan. Untuk menyikapi hal tersebut.
Ditegaskannya, pihaknya tidak akan membebani pembangunan kembali Mall Tatura Palu. “Kami tidak akan meminta bantuan kepada pihak Pemkot Palu. Dalam pembangunan Mall Tatura Palu, “ungkapnya.
Dalam hearing tersebut, pihak PT.CNE menyertakan para ahli kontruksi bangunan serta geologi. Antara lain seperti ahli sondir, boring, geolistrik hingga desainer interior, dalam pemaparan rencana rekontruksi Mall Tatura Palu.
Ditambahkannya, proses pembongkaran bangunan Mall Tatura Palu, sudah mencapai 90 persen.
“Insya allah, kami optimis akhir tahun 2019, pembangunan kembali Mall Tatura dapat dilaksanakan, ” akunya.
Rencananya, kata Direktur PT.CNE, pengelola Mall Tatura Palu, akan memilik 7 lantai, dengan dua basemen.
Menanggapi hal itu, Joppie Alvi Kekung selaku pimpinan hearing, berharap pembangunan kembali Mall Tatura dapat dilaksanakan.
Karena dari pemaparan beberapa tenaga ahli yang diturunkan dalam pembangunan kembali Mall Tatura, anggota Komisi B DPRD Palu, memilik harapan besar bahwa PT.CNE mampu merealisasikanya dengan baik.
Sebelumnya, lanjut Joppie Alvi Kekung, pembangunan pertama Mall Tatura Palu, tidak menggunakan tanaga ahli. Seperti yang diturunkan oleh PT.CNE saat ini.
“Kami mendukung pembangunan kembali Mall Tatura Palu. Kami dari Komisi B DPRD Palu, memberikan wewenang sepenuhnya kepada PT.CNE, dalam mengelola semua perencanaan pembangunan. Kami hanya melakukan pengawasan, ” sebutnya.
Menurut Joppie, Mall Tatura bukan hanya sebagai pusat perbelanjaan. Namun juga merupakan ikon kota Palu.
“Tidak banyak pemerintah kota maupun kabupaten memilik Mall sendiri. Palu adalah salah satu pemilik aset pusat perbelanjaan sendiri. Hal ini perlu dibangun kembali dan dikembangkan. Karena hal tersebut merupakan ikon dan kebanggan kota Palu, ” katanya. ***
Reporter: Firmansyah Lawawi