Darmin: Saya Juga Anak Petani

  • Whatsapp
banner 728x90

Sumber/editor: Humas poso/andono
wibisono

BELUM Lama ini Bupati Kabupaten Poso Sulawesi Tengah,
Darmin A Sigilipu meresmikan Sanggar Tani Jaya Lebanu Kambale – Mbale Desa
Watuawu Kecamatan Lage. Bupati mengaku bahwa ia pun berasal dari keluarga
petani. Dengan kegiatan itu, dirinya sangat terkesan. 

‘’Jika kita berusaha
dengan tulus ikhlas dan bersungguh-sungguh, saya yakin sanggar tani ini akan
maju dan mensejahterakan semua anggotanya. Sebagaimana Visi dari sanggar tani
ini berpengetahuan, berkarakter dan S2R (sukses, sejahtera & religi),”
terang Darmin. Didampingi Kadis Pertanian, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan,
Kadis Kesehatan, Sekretaris Bapelitbangda, unsur Tripika Kecamatan Lage (Camat,
Danramil dan Kapolsek), serta tokoh masyarakat Tanel Siolemba yang juga
didaulat menjadi pembina bagi sanggar tani itu.
Bupati
mengapresiasi ternyata di puncak bukit Kambale-Mbale terdapat hamparan tanah
luas yang subur. Lahan yang sudah menjadi areal pertanaman harus terus dijaga
dan diupayakan juga untuk menanam tanaman keras/tanaman tahunan agar fungsi hutan
yang sesungguhnya tetap lestari.

‘’Saya
akan membantu optimalisasi produksi hasil pertanian saudara-saudara melalui
Kadis Pertanian agar memerintahkan Kabid Penyuluhan untuk mengupayakan apa yang
terbaik bagi pengembangan usaha pertanian di sini. Referensinya baik melalui
buku maupun pelatihan, mengenai teknik budidaya tanaman akan diberikan untuk
segera diterapkan.

Melihat
kontur tanah dan panorama tempat ini yang begitu indah dengan udara yang sejuk,
ke depan bisa diupayakan model pertanian berbasis agrowisata yang akan memberi
nilai plus bagi sanggar tani di sini. Pembeli dapat datang langsung menikmati
hasil panen anggota sembari berwisata. “Terang Darmin.

Sanggar
Tani tersebut, beranggotakan 50 orang dan didominasi anak muda yang belum
berkeluarga. Merekalah yang menjadi motor penggerak, punya keinginan besar
untuk merubah peruntungan dengan memanfaatkan tanah yang terbilang cukup subur
sebagai lokasi pertanian.

Luasan
lahan yang akan digarap sekitar 50 ha, dan ditanami dengan berbagai macam jenis
tanaman di antaranya: cengkeh, pala, merica, kopi, durian, alvokad, manggis,
nenas dan tanaman produksi lainnya seperti ketimun, cabai juga tomat serta
tanaman lainnya.

‘’Kami
berusaha membangun sanggar tani ini dengan maksud agar tempat ini, menjadi balai
pelatihan usaha tani bersama para penyuluh pertanian. Pertanian yang kami
terapkan disini tidak menggunakan teknologi, hanya secara tradisional berdasar
pengalaman.” Ujar Ketua Kelompok tani tersebut.** 

Berita terkait