Ket foto: Rumah Hajrah, Warga Desa Dampala Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali yang tinggal menyisakan lantai dan pondasi, hanyut akibat banjir Bandang Juni 2019 lalu. Foto/bambang sumantri |
Reportase/morowali: Bambang
sumantri
BANJIR Bandang yang melanda Desa Dampala dan Desa Lele
Kecamatan Bahodopi Juni 2019 lalu masih menyisakan duka bagi masyarakat yang
menjadi korban. Hingga kini masyarakat yang menjadi korban banjir bandang
mengeluhkan penanganan pasca banjir dari pemerintah maupun perusahaan, dinilai
lamban, terutama menyangkut kebutuhan masyarakat.
Kecamatan Bahodopi Juni 2019 lalu masih menyisakan duka bagi masyarakat yang
menjadi korban. Hingga kini masyarakat yang menjadi korban banjir bandang
mengeluhkan penanganan pasca banjir dari pemerintah maupun perusahaan, dinilai
lamban, terutama menyangkut kebutuhan masyarakat.
Kondisi
tersebut dialami oleh sejumlah warga yang rumahnya hanyut terbawa air yang
bercampur material kayu. Salah seorang warga Desa Dampala Kecamatan Bahodopi, Hajar
mengeluhkan respon pemerintah maupun perusahaan dalam penanganan pasca banjir,
karena kurang cepat terutama bagi beberapa orang warga yang rumahnya hanyut
terbawa air.
tersebut dialami oleh sejumlah warga yang rumahnya hanyut terbawa air yang
bercampur material kayu. Salah seorang warga Desa Dampala Kecamatan Bahodopi, Hajar
mengeluhkan respon pemerintah maupun perusahaan dalam penanganan pasca banjir,
karena kurang cepat terutama bagi beberapa orang warga yang rumahnya hanyut
terbawa air.
Dikatakannya,
sudah lebih dari dua bulan dirinya bersama keluarga masih menumpang di rumah
kerabatnya yang hanya terendam banjir dan masih bisa digunakan. “Saya
masih numpang sama keluarga sudah dua bulan lebih, rumah saya sudah tidak ada
karena terbawa banjir lalu” ungkapnya.
sudah lebih dari dua bulan dirinya bersama keluarga masih menumpang di rumah
kerabatnya yang hanya terendam banjir dan masih bisa digunakan. “Saya
masih numpang sama keluarga sudah dua bulan lebih, rumah saya sudah tidak ada
karena terbawa banjir lalu” ungkapnya.
Hajar
juga mengatakan sudah berulang kali dirinya menanyakan kepada pihak pemerintah,
namun jawabannya selalu mengecewakan. “Sudah berulang kali saya tanyakan
ke Dinas terkait, tapi jawabannya selalu suruh bersabar, saya kasian sudah
tidak enak menumpang sama keluarga, manalagi suami saya sudah lumpuh,”
ungkapnya.
juga mengatakan sudah berulang kali dirinya menanyakan kepada pihak pemerintah,
namun jawabannya selalu mengecewakan. “Sudah berulang kali saya tanyakan
ke Dinas terkait, tapi jawabannya selalu suruh bersabar, saya kasian sudah
tidak enak menumpang sama keluarga, manalagi suami saya sudah lumpuh,”
ungkapnya.
Di
saat yang sama, kondisi serupa juga dialami oleh korban banjir yang lain dan
meminta kepada pemerintah dan pihak terkait melakukan penanganan secara terpadu
pasca banjir, utamanya bagi warga yang rumahnya hanyut terbawa air akibat
banjir bandang. Warga yang menjadi korban banjir pun kini bingung harus mengadu
kemana lagi untuk dapat bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan oleh
banjir bandang tersebut.**
saat yang sama, kondisi serupa juga dialami oleh korban banjir yang lain dan
meminta kepada pemerintah dan pihak terkait melakukan penanganan secara terpadu
pasca banjir, utamanya bagi warga yang rumahnya hanyut terbawa air akibat
banjir bandang. Warga yang menjadi korban banjir pun kini bingung harus mengadu
kemana lagi untuk dapat bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan oleh
banjir bandang tersebut.**