Kenali Budaya Akademi Kampus, Mahasiswa Baru IAIN Terima Arahan

  • Whatsapp
banner 728x90
Femi Maharani mahasiswa baru IAIN Palu Jurusan Ekonomi Syariah, peserta PBAK
(Foto: Humas IAIN Palu)

Reporter: Ikhsan Madjido

Sebanyak 1.530 mahasiswa baru dari berbagai
jalur pendaftaran, SPAN, UMPTKIN dan Mandiri/Lokal mengikuti pengarahan
Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) Tahun 2019.

Kegiatan tersebut sebagai rentetan proses
penanaman moderasi beragama, moderasi Islam di kampus tersebut.

“Iya, hari ini pengarahan untuk persiapan
pra-pelaksanaan PBAK tahun 2019,” kata Sekretaris Panitia PBAK IAIN Palu,
Fatharani, Selasa (20//2019).

PBAK oleh IAIN Palu menjadi salah satu tahapan
atau jenjang pembinaan, yang didalamnya bermuatan penanaman moderasi beragama.

Hal itu berdasar pada visi dan misi Rektor IAIN
Palu Prof Dr KH Sagaf S Pettalongi MPd yang ingin menjadi mahasiswa perguruan
tinggi tersebut, unggul dengan moderasi beragama.

Upaya ini, juga sejalan dengan instruksi
Kementerian Agama RI yang mewajibkan kepada seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam Negeri (PTKIN) STAIN, IAIN dan UIN untuk menyebarkan dan membumikan
pemahaman moderasi beragama, dalam rangka menangkal tumbuh dan berkembangnya
geraka radikalisme dan ekstrimisme.

“Iya, seluruh proses dalam pra-PBAK dan
PBAK itu sendiri bermuara pada pengenalan dan penanaman nilai-nilai Islam
rahmatan lil-alaamiin,” ucap Fatharani.

1.530 mahasiswa baru dari berbagai fakultas di lingkungan IAIN Palu mengikuti pengarahan sebelum pelaksanaan Pra-PBAK dan PBAK, di kampus tersebut, Selasa (20/8/2019)
Fatharani menyebut, pra-PBAK akan dilaksanakan
dan diikuti oleh 1.530 mahasiswa baru dari empat fakultas mulai tanggal 23-24
Agustus, kemudian PBAK di mulai 26-29 Agustus di berlangsung di lingkungan IAIN
Palu.

Pantaun di lapangan, mahasiswa baru antusias
mengikuti pengarahan dari pihak panitia PBAK. Mahasiswa baru yang umumnya
berasal dari berbagai kabupaten/kota di Sulteng ini kemudian diarahkan oleh
panitia untuk bergabung di kelompok yang telah dibentuk.

Panitia mengarahkan satu-satu persatu mahasiswa
untuk bergabung di kelompoknya masing-masing, yang berjumlah sekitar 40
orang/kelompok. Pembentukan kelompok bertujuan untuk memudahkan panitia
mengarahkan, memobilisasi dan mengkoordinir serta membangun dialog dan
kemunikasi serta diskusi mengenai moderasi beragama.

Terkait dengan itu, IAIN Palu sebagai salah satu
PTKIN dibawah naungan Kemenag RI diharapkan dapat memainkan peran dan fungsinya
secara maksimal, terstruktur, sistematis dan masif untuk memberikan pemahaman
secara totalitas tentang moderasi beragama kepada mahasiswa baru.

Salah satu mahasiswa baru, Femi Maharani mengaku
tertarik untuk menimbah ilmu agama di perguruan tinggi Islam negeri itu. Bagi mahasiswa Jurusan
Perbankan Syariah itu, IAIN Palu memiliki kelebihan dan keunggulan yang tidak
dimiliki oleh perguruan tinggi lainnya di Sulteng. Salah satu keunggulan itu
ialah dapat menimbah lebih ilmu agama.

Disisi lain, Femi memiliki cita-cita besar untuk
mengelaborasikan ilmu agama dan ilmu perbankan, yang ketika ia keluar dari
perguruan tinggi tersebut, dirinya dapat menjadi magnet perekat di masyarakat.
“Saya juga ingi menjadi intelektual muslim
yang tidak hanya menguasai tentang ilmu agama, tetapi juga menguasasi ilmu
perbankan,” ujar Femi.

Selaras dengan Femi, Aghini Alnata, mahasiswa Jurusan
Ekonomi Syariah, menyebut bahwa salah satu pembeda antara IAIN Palu dengan
perguruan tinggi lainnya, ialah ekonomi syariah.

“Saya ingin mengembangkan dan belajar lebih
dalam tentang ekonomi syariah. Di perguruan tinggi lain di Sulawesi Tengah,
tidak ada jurusan ekonomi syariah,” akunya.

Begitupula dengan M Imam Taufik, dari Jurusan
Aqidah Filsafat. Mahasiswa baru asal Kabupaten Tolitoli ini, bercita-cita besar
untuk menjadi seorang pemikir Islam modern, yang kedepan bisa berkontribusi
besar terhadap bangsa dan negara.**

Berita terkait