Reporter: Firmansyah Lawawi
Hilangnya sejumlah aset di kantor DPRD Palu beberapa waktu lalu, memantik reaksi beberapa Anleg Dekot pada rapat APBD terkait pembahasan hasil asistensi Gubernur Sulteng terhadap APBD perubahan kota Palu tahun 2019 di ruang sidang Paripurna, Selasa (3/9/2019). Mereka meyakini ada keterlibatan ASN lingkup DPRD Palu atas hilangnya beberapa aset tersebut.
“Saya yakin dan percaya ada keterlibatan staf PNS terkait hal ini. Kami di komisi B pernah mengundang seluruh staf untuk hadir mempertanyakan soal itu, namun tidak ada staf PNS yang hadir kecuali honorer,” tegas anggota Komisi B DPRD Palu, Alimudin Alibau.
Menurutnya, aset-aset tersebut hilang dicuri sekira dua bulan lalu. Dirinya baru menyadari setelah beberapa aset milik Kantor DPRD sudah tidak ada di tempatnya. Diantaranya kursi jati dan sejumlah Light Emitting Diode (LED) TV.
Lebih dari itu, dia juga heran, karena tidak seorangpun anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga mengetahui kejadian tersebut.
Ditambah lagi beberapa staf DPRD Palu, baik PNS maupun honorer, bingung aset-aset itu hilang entah ke mana. Belum lagi laporan sejumlah staf PNS yang namanya enggan dipubiikasi, menambah keyakinan dirinya bahwa aset-aset itu hilang dicuri.
“Pak sekwan (Sekretaris DPRD Palu) nanti koordinasi dengan pimpinan agar mengeluarkan rekomendasi agar segera ditindaklanjuti dengan melaporkan kepada pihak berwajib,” tandasnya.
Senada dengan hal itu, Ketua Fraksi Hanura, Hamsir menegaskan akibat kejadian tersebut, citra DPRD Palu sebagai lembaga legislatif tercoreng. Bahkan nama baik anggota DPRD Palu yang tidak mengetahui duduk persoalannya juga terkena dampaknya.
“Itu aset yang masih sangat bagus dan belum rusak. Ini memalukan kita di DPRD Palu. Awalnya saya tidak peduli dengan omongannya pak Alimudin, tetapi begitu saya dengar dari orang-orang di luar, saya tidak enak mendengarnya, ” pungkasnya.
Olehnya dalam kesempatan itu ia menyarankan staf PNS dan honorer di Sekretariat DPRD Palu untuk menginvitalisir semua aset yang ada di kantor DPRD Palu. Agar kedepannya jika ada aset yang hilang, pihak sekretariat dapat secepatnya mengetahuinya. “Ini sengaja dihilangkan,” cetusnya. ***