DARI HASIL survei World Culture Index Score 2018 frekuensi baca masyarakat Indonesia telah mencapai 6 jam per minggu bahkan kini berada di atas negara maju seperti Jerman, AS, Jepang dan Korsel.
“Kegemaran membaca masyarakat Indonesia meningkat signifikan,” kata Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Dr. Ir. B. Elim Somba, M.Sc pada pembukaan Seminar Elektabilitas Pertumbuhan Budaya Membaca di Sulteng, Rabu pagi (16/10), di gedung pogombo.
Lanjutnya, Ia mengapresiasi upaya Dinas Perpustakaan dan Kerarsipan Sulteng dalam meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya lewat peran duta baca daerah.
Ia pun mengimbau peserta terus mengembangkan minat baca agar semakin kuat mengakar.
“Hanya dengan membaca kita bisa membuka jendela dunia,” tambah asisten ke peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, masyarakat dan PNS.
Serupa, duta baca Sulteng Astriyanti, S.Pd, M.Pd mengatakan bahwa syarat menjadi bangsa cerdas adalah dengan rajin membaca. Rajin membaca lanjutnya juga efektif menangkal hoaks di masyarakat.
“Dengan literasi yang kuat, kita dapat menyaring hal-hal tidak benar (hoaks), itulah manfaat membaca,” tuturnya.
Kegiatan sehari itu diharap panitia mampu memacu sinergitas semua kalangan untuk memviralkan gemar membaca di Sulteng. ***
Sumber: Biro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng