Semua wilayah di Kota Palu Berpotensi Likuefaksi

  • Whatsapp
Kadis penataan ruang dan pertanahan kota Palu Mohamad Rizal

PALU, Hasil penilitian ahli dan kajian beberapa  Kementerian yang dtuangkan dalam peta Zona Rawan Bencana (ZRB), hampir seluruh wilayah di kota Palu berpotensi Likuefaksi. Hal itu diungkapkan Kadis penataan ruang dan pertanahan kota Palu Mohamad Rizal, Rabu (16/10/2019) di sela-sela kegiatan konsultasi publik II revisi RTRW kota Palu di Hotel Best Western Coco.

“Hasil penilitian para ahli dan beberapa kementerian yang tertuang dalam peta ZRB, hampir seluruh wilayah di kota Palu, berpotensi Likuefaksi,” jelasnya.

Menurutnya, hal tersebut harus diekspos kepada masyarakat. Karena mereka menganggap bahwa Likuefaksi hanya terjadi di Kelurahan Petobo dan Balaroa saja.

Baca Juga: Ini Peta Rawan Bencana di Kota Palu

“Hal ini harus dijelaskan kepada masyarakat, Terkait Likuefaksi. Kejadian bencana alam kemarin, terjadi Likuefaksi di Kelurahan Petobo dan Balaroa disebabkan adanya kemiringan tanah di dua tempat tersebut, sehingga terjadi pergeseran tanah,” paparnya.

Sementara, dibeberapa wilayah di kota Palu pada saat gempa bumi 28 September silam mengeluarkan air maupun lumpur ungkap Mohamad Rizal, itu merupakan fenomena Likuefaksi.

Zona Rawan Bencana (ZRB) yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat 12 Desember 2018 Lalu

Disamping itu, patahan yang umumnya dikenal oleh masyarakat, hanya sesar Palu Koro. Padahal, terdapat patahan minor lainnya. Seperti yang terdapat di jalan Sukarno-Hatta. Hal ini juga harus diketahui masyarakat. Nanti kami akan jelaskan di RDTR,” bebernya.

Baca Juga: Warga Tak Patuhi Zona Rawan Bencana

Olehnya, pasca bencana alam di kota Palu dalam pembangunannya pada zona tertentu, harus memperhatikan faktor geologis tanahnya. Seperti pendirian bangunan yang lebih dari satu lantai, dilakukan penilitian kelayakan tanah.

Dalam peta ZRB yang telah dikeluarkan terdapat sertifikat  arahan terkait Standar Nasional Indonesia (SNI) 1726. Mengatur tentang tata cara bangunan tahan gempa. Hal itu juga akan menjadi rujukan bagi pemerintah kota Palu dalam memberikan izin pembangunan.

“Untuk saat ini, belum ada rancangan  kontruksi bangunan anti Likuefaksi. Sedangkan para ahli dari Jepang, pusing memikirkannya, ” akunya.

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait