Kondisi BBM Defisit, SKK Migas Laksanakan Kuliah Umum Diuntad

  • Whatsapp

Sebastian Julis, selaku Manajer Senior Humas Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Kalimantan dan Sulawesi menyampaikan, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara keutuhan dan produksi kita dalam posisi defisit. 

Olehnya, kata Dia, Pemerintah Republik Indonesia (RI) memberikan amanah untuk mengambil langkah-langkah yang baik. Langkah-langkah itu kata Dia, yang harus diambil adalah dengan cara harus menggeliatkan upaya-upaya eksplorasi.

“Untuk diketahui bersama, total cekungan yang ada di Indonesia sekitar 129, cekungan itu adalah tempat hidro karbon berada. Saat ini di indonesia sekitar 74 cekungan belum dimanfaatkan sema sekali. Jadi, apa yang bapak, ibu, adik-adik sekalian dengar atas apa yang diproduksi di indonesia saat ini, itu berasal dari sekitar 54 cekungan dan 74 belum disentuh sama sekali,” jelas Sebastian saat memberikan Sambutan Kuliah Umum, di Untad, Kamis (17/10/19).

Sebastian melanjutkan, kaitannya dalam konsumsi BBM kita  dalam hal ini minus. Maka upaya-upaya yang coba dilakukan SKK Migas antara lain, pertama SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas, akan coba memonitor  dan memastikan bahwa seluruh program industri migas akan coba dilaksanakan dan dikerjakan seluruhnya. 

“Ada juga langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah RI kepada SKK Migas adalah mempermudah prosedur-prosedur yang ada di Industri migas ini. Dalam rangkaian prosedur di kementerian ESDM dan SKK Migas itu sendiri kita telah coba untuk mengimenilir beberapa pedoman-pedoman ataupun peraturan-peraturan, sehingga terjadi birokrasi yang terlalu panjang atau tahap perizinan yang terlalu panjang. Harapannya dengan singkatnya birokrasi tersebut teman-teman dari KKKS dapat bekerja cepat,” pungkasnya.

Sedangkan, Dr Lukman Nadjamuddin, selaku wakil Rektor Bidang Akademik, yang mewakili Rektor Untad, Prof Dr Ir Mahfudz MP menyampaikan, kuliah umum pada hari ini sangat berbeda dari sebelumnya, dimana yang tadinya kita hanya hadirkan dosen, tetapi kali ini kita hadirkan para praktisi, pelaku utama dalam migas, terutama diwilayah Toili Kabupaten Banggai dan Morowali.

“Kalau bicara toili dimasa yang lalu itu belum terbayang perusahaan minyak, yang terbayang itu HTI kemudian menjadi kelapa sawit. Kita kenal sosok Murad husein yang ketika kita dilanda krisis moneter nilai rupiah anjlok tetapi beliau hadir menjadi orang terbanyak menukar uang dolarnya sehingga sedikit mendongkrat nilai rupiah lebih baik,” ungkap Dr Lukman.

Dr Lukman menambahkan, secara personaliti ada sejumlah anak-anak kami yang punya kemampuan ini dan itu, bisa berkompetisi dengan teman-temannya.

“Mudah-mudahan kegiatan ini yang dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama kita bisa bersinergi, sekali lagi saya katakan Untad hadir memberi manfaat bagi masyarakat Sulteng dan bangsa ini,” harpanya.

Turut hadir dalam kegiatan itu para dekan dan an ratusan mahasiswa Untad sebagai peserta, serta pemateri Ruru Rusdianti perwakilan dari Tim JOB Pertamina – Medco E & P Tomori Sulawesi.

Disertai penandatangganan kerja sama antara Untad dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas, Job Pertamina dan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas.

Reporter: Yohanes Clemens

Berita terkait