Menteri Pertanian Kunker di Morowali, Siap Kawal Patenkan Alat Penyiangan Gulma

  • Whatsapp
Menteri Pertanian Kunker di Morowali (09/10)
banner 728x90

Akhir masa jabatannya di Kabinet Kerja, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (7/10/2019).

Dalam kunjungan tersebut, Menteri menyampaikan kedatangannya membawa serta bantuan senilai empat milyar rupiah. 

“Ini bukan basa basi, hari ini kami datang bersilaturrahmi sekaligus membawa bantuan senilai empat milyar” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, untuk pertama kalinya dalam sejarah nilai ekspor Indonesia naik menjadi 9 juta ton, meraih WTP dan pendapatan domestik bruto sektor pertanian saat ini menempati posisi nomor 5 di dunia menjadi ulasan dari Menteri Pertanian.

“Di penghujung pemerintahan khususnya sektor pertanian, Alhamdulillah pertama kali dalam sejarah nilai ekspor kita meningkat menjadi sembilan juta ton. Bahkan saat ini kita menempati nomor lima di dunia untuk pendapatan domestik bruto” jelasnya.

Hingga saat ini kata Andi Amran Sulaiman, bantuan alsintan dari Pemerintah Pusat, khusus untuk Kabupaten Morowali dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mencapai 1.148 unit.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan juga menyampaikan bahwa tidak ada toleransi bagi pihak-pihak yang mempermainkan pangan rakyat. Sebanyak 784 mafia pangan telah diproses hukum dan dipenjarakan.

Menteri Pertanian Kunker di Morowali

Sejumlah bantuan bibit juga ikut diserahkan langsung oleh Mentan kepada beberapa perwakilan kelompok tani, berupa bibit jagung, bibit cengkeh, bibit kelapa dan bibit pala.

Satu yang dijanjikan oleh Mentan adalah akan mengawal proses untuk mempatenkan penemuan alat penyiangan gulma hasil karya dari petani Morowali. “Ini sangat bagus, nanti kita bantu patenkan penemuan ini, kita siap kawal dan pengembangannya nanti kita sinergi dengan Litbang. Aku juga bangga dengan Morowali karena telah mengembangkan pertanian organik, ini luar biasa, karena ini berdampak pada kesejahteraan petani” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali Andi Irman mengatakan, bahwa secepatnya pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mempercepat hak paten dari alat penyiangan gulma tersebut.

“Insya Allah secapatnya kami akan urus hak patennya, karena ini merupakan inovasi dari petani-petani di Morowali, begitupula dengan tanaman organik lainnya” tandasnya. ***

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait