Rusaknya gedung-gedung yang ada di Universitas Tadulako (Untad) pasca diguncang gempa bumi 28 September 2018 silam seolah menjadi kenangsn. Menggapa tidak? gedung-gedung yang rusak akibat gempa bumi satu tahun lalu tersebut, belum ada progres renovasi yang nampak
Menanggapi hal itu, Rektor Untad, Prof Dr Ir H Mahfudz MP, selaku pimpinan kampus itu, mengatakan untuk proses rekonstruksi tetap berjalan. Namun, untuk progresnya masih ada kendala, yang sifatnya tehnis dan administrasi.
“Karna ini proyek dilakukan oleh lintas sektoral, bahwa pelaksanaanya itu adalah Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pihak Bank Dunia sebagai penyandang dana,” jelas Prof Mahfudz, Rabu, (16/10/19).
Prof Mahfudz melanjutkan, perlu saya sampaikan berkaitan dengan langkah-langkah percepatan, karna ini sudah beberapa kali kita melakukan pertemuan dengan pihak PUPR, dan kesimpulan rapat bahwa proses pelaksanaanya untuk gedung yang rusak ringan, sedang serta berat aka dikerjakan secara bersamaan. Sedangkan, kalau yang ringan disepakati dilakukan lagi join asesmen dan terdata 21 gedung yang rusak ringan.
“Insya allah November akan jalan proses lelang yang 21 gedung, sedangkan gedung kategori rusak sedang dan berat tetap berproses diawali dengan perencanaan yang dilakukan oleh PT Kogas selaku konsultan perencanaan. Insya allah rehab gedung ringan sebanyak 21 gedung selesai April 2020, karena ini dedline bank dunia bahwa untuk pendanaan yang rusak ringan ini,” pungkasnya.
Reporter: Yohanes Clemens