Palu,- Terkait banyaknya keluhan pekerja padat karya serta Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kelurahan Besusu Barat, kota Palu, Senin (25/11/3019) saat Reses atau penjaringan aspirasi oleh Anleg DPRD Palu, Rudi Permesta Mustaqim meminta Pemerintah Kota untuk memprioritaskan pekerja padat karya dalam program pengangguran di tahun 2021 mendatang.
“Mereka meminta perhatian lebih dalam program penganggaran APBD tahun 2021, terkhusus menyangkut pemberian bantuan seperti pada Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan padat karya, ” ungkapnya saat ditemui di ruang Komisi B DPRD Palu, Selasa (26/11/2019).
Menurutnya, masyarakat berkeinginan untuk membuat usaha sendiri. Namun upah yang mereka terima, tidak mencukupi untuk berwiraswasta. Padahal diantaranya memiliki ketrampilan khusus.
“Salah satu keluhan dari pekerja padat karya. Mereka meminta perhatian dalam penganggaran tahun 2021. Karena upah yang mereka terima, hanya cukup untuk biaya sehari-hari. Sampai kapan pengentasan kemiskinan bisa diwujudkan,” terangnya.
Dia juga beranggapan bahwa pemberian bantuan kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube), kurang efektif. Karena usaha yang mereka kelola tidak berjalan dengan baik, bahkan tak lagi beroperasi. Hal itu disebabkan bantuan yang diberikan, dijual kembali.
Olehnya, politisi dari Partai Nasdem itu menyarankan agar intansi yang merupakan penanggung jawab program, dalam hal ini Dinas Sosial, melakukan evaluasi terkait hal tersebut. Utamanya menyangkut proses penyaluran bantuan.
“Hal ini sudah saya sampaikan ke kepala Dinas Sosial. Kebetulan dia turut hadir. Jika memungkinkan, pekerja padat karya yang mememiliki keterampilan khusus, dijadikan prioritas dalam pemberian bantuan. Selain itu, banyak kube yang begitu dikasih bantuan sudah tidak ada lagi wujudnya,”imbuhnya. ***
Reporter: Firmansyah Lawawi