Hingga saat ini, penyintas Tsunami dan Likuifaksi Provinsi Sulteng, mengharapkan perhatian pemerintah untuk meninjau kesejahteraan para penyintas di Huntara khususnya Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Hal itu diungkapkan manager program yayasan Sikola Mombine, Nur Safitri Lasibani melalui via whats app, Senin (11/11/2019) kepada media ini.
Dalam releasenya, saat pertemuan diskusi internal Regular pendalaman policy brief, 25 perempuan pemimpin di kantor yayasan Sikola Mombine, jalan Jeruk nomor 26c, Kelurahan Siranindi, Kecamatan Palu Barat, kota Palu, Provinsi Sulteng, Senin (4/11/2019) lalu, meminta aparat kepolisian dan pemerintah kota Palu untuk menyikapi peredaran Narkoba yanga ada di Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi.
Karena tingkat pecandu Narkoba di Huntara tersebut meningkat dan mengkhawatirkan. Pasalnya, anak-anak dari para penyintas di Hunian Sementara di Kelurahan Buluri baik yang dibangun oleh pemerintah maupun Non Goverment Organization (NGO) menjadi korban terutama anak-anak remaja yang duduk di bangku SMP.
Sehingga bisa menyebabkan penyimpangan seks dikalangan remaja. Ditenggarai dapat memicu perkawinan dibawah umur, tindak kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak. Tentu saja hali itu sangat meresahkan bagi para penyintas di Huntara Buluri.
Hal senada juga diungkapakan Asria, salah seorang vocal point Huntara Kelurahan Buluri. Perempuan pemimpin tersebut mengharapkan aspirasi dari para penyintas, secara masif dapat diikuti seluruh warga Kota Palu dan kabupaten lainnya. Sehingga wilayah Sulteng bersih dari Narkoba. “yang jelas kami meminta komitmen harus ada kontinu dari BNN dan konsisten kita lakukan untuk berantas narkoba, ” harapanya.
Lurah Buluri, Anwar Daud dihubungi memalui telepon seluler membenarkan hal tersebut. Ditegaskannya, pihaknya telah beberapa kali memberikan imbauan kepada masyarakat pada setiap kegiatan. Baik hajatan, kedukaan maupun rapat kelurahan, terkait penyalahgunaan Narkotika. Bahkan dia beserta Satgas K5 kerap melakukan pengintaian di lokasi transaksi maupun pemakai Narkoba, namun belum ada yang tertangkap tangan.
“Kami juga sering melaporkan hal tersebut kepada Bhabinkatibmas maupun Babinsa yang bertugas di Kelurahan Buluri, berdasarkan laporan-laporan dari warga terkait hal tersebut, ” ungkapnya.
Dia berharap agar pihak kepolisian maupun pihak BNN untuk menindaklanjuti penyalahgunaan Narkotika yang ada di wilayahnya.
“Kami meminta dukungan dari pihak kepolisian, utamanya BNN terkait hal ini, ” harapnya.
Sementara, kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Palu, AKBP Abire Nusu dihubungi melalui telepon seluler, via whats app, belum memberikan keterangannya. Hanya terlihat pesan yang disampaikan tercontreng berwarna biru. Pertanda bahwa konfirmasi tersebut telah terbaca. ***
Reporter: Firmansyah Lawawi