Belajar Pengelolaan Dana Desa dan Bumdes, Komisi 1 DPRD Donggala Kunker Ke DIY

  • Whatsapp
Komisi 1 DPRD Donggala Kunker Ke DIY/foto: humas/ist
banner 728x90

Rombongan Komisi I DPRD Donggala yang dipimpin, Ketua DPRD Donggala Takwin ,S.Sos, melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kedatangan mereka diterima oleh Sekretaris Dewan DPRD Kabupaten Sleman yang diwakili oleh Kasubag Kepegawaian Sekretariat DPRD Kabupaten Sleman Sri Suharmi ,S.IP.

Kunker tersebut bertujuan untuk mempelajari soal Pengelolaan Dana Desa dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), serta ingin mempererat hubungan silaturahmi. 

“Maksud tujuan dari kunker kami ini, yakni ingin mengetahui hal-hal dan program strategis yang dilakukan oleh Desa yang ada dikabupaten Sleman, sehingga bisa membangun kesejahtraan dan kemajuan masyarakat Desa, terkait Pengelolaan Dana Desa dan Bumdes. Dan kesejahtraan dan keberhasilan itulah tujuan utama yang terpenting, terutama Desa, Kota dan Propinsi,” ujar Takwin, didepan anggota DPRD Kabupaten Sleman.

Pada kesempatan itu Takwin juga mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat DPRD Kabupaten Sleman Yogyakarta yang sudah menerima rombongan Komisi I DPRD Donggala. “Kami sudah dua kali dengan ini ke Kabupaten Sleman Yogyakarta, yang pertama kami membahas soal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Didik Daru Suryo S, mengatakan, ada beberapa Desa dikabupaten Sleman yang berhasil dalam mengelola Dana Desa melalui Bumdesnya. Salah satunya di Desa Sardonoharjo, yang berhasil mengelola Bumdes dengan potensi lokalnya yaitu pertanian.

Ditempat berbeda, Kepala Desa (Kades) Sardonoharjo Harjuna Wiwaha ,SE mengatakan, kunci kemajuan kita yaitu, selalu rendah hati dan terus belajar. Desa Sardonoharjo terus belajar mencari yang lebih baik, yang lebih baik untuk semua kemasyarakatan warga Sardonoharjo.

“Desa Sardonoharjo salah satu dari Sembilan diantara delapan puluh lima Desa dinilai lebih baik oleh Pemerintah Kabupaten Sleman, meskipun kita evaluasi terus, karena uang seribu rupiah saja dipertanggung jawabkan,” ucapnya.

Sedangkan, Direktur Bumdes Hariyono Purwanta menambahkan, berdirinya Bumdes di Desanya itu tahun 2018 silam, yang hanya bermodalkan uang Rp.100jt. Alhamdulillah dengan uang sebesar itu dapat memaksimalkan pengelolaan Bumdes di Desanya.

“Dana yang diberikan 100jt itu bukan untuk keseluruhnya modal kerja, kami masih beli laptop, lemari dan beli perlengkapan kantor yang jumlahnya tidak sedikit, dan sisanya itulah baru kita kelola,” katanya.

Ia pun menambahkan, pengelolaan Bumdes tergantung potensi Desa masing-masing Daerah. Ada beberapa item usaha yang dikelolanya salah satunya yaitu dari sektor pertanian pihaknya kelola tanaman timun baby. “Kebetulan di Desa Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik ini potensinya ada pada pertanian,” ujarnya.

Sedangkan, usai Kunker Fraksi PKS DPRD Donggala sangat tertarik dengan apa yang menjadi keberhasilan yang dilakukan oleh Desa Sardonoharjo untuk mengelola Bumdes. Sehingga Desa tersebut mendapatkan penghargaan atas Pengelolaan Dana Desa dan Bumdes.

“Kami dari PKS DPRD Donggala akan seriusi dalam memonitoring dan mengevaluasi Pengelolaan Dana Desa dan Bumdes,” pungkasnya. ***

Reporter: Syamsir Hasan

Berita terkait