Palu,- ANGGOTA DPR RI Daerah pemilihan Provinsi Sulawesi Tengah, Anwar Hafid meminta perbankan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan relaksasi dan kemudahan kredit bagi warga Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala umumnya di Sulteng. Alasan AH, sapaan anggota DPR RI Fraksi Demokrat itu bahwa masyarakat Pali Sigi dan Donggala saat ini sangat memprihatinkan karena sejak 1,5 tahun lalu dihempas bencana alam kini menghadapi kembali bencana virus korona yang non alam. ‘’Bagai jatuh tertimpa tangga. Belum bangkit benar sudah ada korona. Pasar lesu, days beli kembali merayap dan harga kebutuhan naik,’’ terangnya.
Data yang dimilikinya, ada sekira 10.000 wira usaha yg berada di Kota Palu telah menghimpun diri dalam wadah organisasi Gerakan Rakyat Kota Palu (GERAK) sangat membutuhkan uluran tangan negara berupa bantuan permodalan untuk bangkit kembali menjalankan roda usahanya, jelas Balogub yang duet dengan Pasha ungu itu.
Disebutkannya, tahap pertama ada sekitar 2000 UKM mengajukan permohonan modal usaha ke perbankan. Bank-Bank tersebut adalah Bank BRI, BNI, Bank Sulteng, dan Bank Mega Syariah.
‘’Mohon itu menjadi perhatian. Kebijakan relaksasi kredit dan modal usaha harus diterjemahkan di perbankan. Sebagai anggota dewan akan saya awasi,’’ tandasnya.
Ia sangat berharap agar perbankan yg menjadi mintra UMKM yg tergabung dalam GERAK tersebut melakukan kebijakan relaksasi kredit usaha untuk merespon situasi khusus dimana kita dalam situasi krisis karena bencana.
‘’Kirannya perbankan mempermudah para pejuang ekonomi rakyat yg selama ini menjadi pilar utama ekonomi bangsa termasuk di Kota Palu dan Sulawesi Tengah, yaitu para UMKM untuk mendapat bantuan kredit usaha. Tentu hal itu sejalan dengan kebijakan ekonomi pemerintahan Joko Widodo yg mengeluarkan paket stimulus ekonomi untuk menyelematkan kelesuan ekonomi dan kesengsaraan rakyat di tengah usaha melawan pandemi virus Corona.’’ Terang AH. **
Reportase: rizki/yohanes clemens