PALU,- Warga Tatura Palu, Sulteng mempertanyakan kebijakan terkait Zona masuk sekolah yang dibuat oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kadis Dikbud) Sulteng.
Menurut salah satu warga Tatura (Yohanis) menjelaskan, jika mereka tidak diakomodir dalam zona, mereka minta dibuatkan sekolah yang bisa menampung anak-anak mereka untuk melanjutkan pendidikan di tingkat SMA.
Yohanis menuturkan, setelah melihat pengumuman yang ada di depan SMA Negeri 2 Palu, jalan Anoa tidak masuk dalam zona tersebut, begitupun di SMA Negeri 3 Palu.
“Jangankan SMA 3 yang di Dewi Sartika, sedangkan di SMA 2 yang dekat, kita di sini (jl Anoa, red) tidak masuk. Jadi tolong pak kadis siapkan sekolah untuk anak-anak kami, atau paling tidak kebijakan tersebut bisa dianulir,” keluh Yohanis yang berdomisili di jalan Anoa itu.
Bahkan, keluhan tersebut bukan hanya dialami oleh Yohanis, salah seorang wali murid yang berdomisili di jalan Emy Saelan pun merasakan hal yang sama. “Ini kebijakan apa yang dikeluarkan? Anak-anak kami akan disekolahkan dimana?” ujarnya.
Sedangkan, dari data yang dikeluarkan pada papan pengumuman yang dipasang di depan SMA Negeri 2 tertulis, jalur zona SMAN 2 Palu sesuai SK Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah No 061/01.SEK/DIKBUD sebagai berikut:’ Jl. Tg Dako, Jl. Kartini, Jl.Tg Satu, Jl. Tg. Karang, Jl. Nokilalaki, Jl Juanda, Jl. Muh. Hatta, Jl. Masjid Raya, Jl. Tg Pangimpuan, Jl. Tg Malakosa, Jl. Muh Yamin, Jl. Woodward, Jl Maluku, Jl Pattimura, Jl. Tg Tururuka, Jl. Tg Manimbaya, Jl. Teluk Tomini, Jl. Teluk Tolo, Jl. Gunung Sidole, Jl. Miangas, Jl. W Monginsidi, Jl G Bosa, Kel Tanamodindi, Kel. Kawatuna.
Selanjutnya proses pendaftaran akan dimulai 15 Mei – 3 Juni, perbaikan pemberkasan 10-17 Juni dan pengumuman 25 Juni 2020.
Kadis Dikbud Irwan Lahace menjelaskan, zona itu dikeluarkan berdasarkan hasil kesepakatan rapat MKKS yakni, Musyawarah Kepala-Kepala Sekolah, mereka yang menentukan dan saya tinggal memutuskan. Dan, kata Dia, zona itu sudah dihitung sesuai alamat jalan terdekat.***
Reporter: Yohanes Clemens
