Wagub: Hasil Laut dan Industri Budidaya Perikanan Sulteng Menjanjikan

  • Whatsapp
Teluk Tomini sebagai salah Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang memiliki kekayaan laut yang potensial/Ft: PPID Kominfo
banner 728x90

Palu,- Perikanan di Sulawesi Tengah (Sulteng) merupakan salah satu sektor yang berpotensi dan menjanjikan untuk dikembangkan, baik itu kekayaan hasil laut ataupun industri pembudidayaannya.

Sulteng sendiri merupakan salah satu Provinsi yang dikelilingi oleh banyak Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) antara lain WPP 713 Selat Makassar, WPP 714 Teluk Tolo, WPP 715 Teluk Tomini, WPP 716 Laut Sulawesi serta WPP perairan darat Pulau Sulawesi yaitu WPP PD 421.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulteng melalui Wakil Gubernur, Rusli Dg. Palabbi, ketika membuka rapat koordinasi tim terpadu kinerja ekspor perikanan Sulteng bertempat di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (18/06).

Pelaksanaan rakor tim terpadu tetap mengacu protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19, dimana para peserta menggunakan masker serta menjaga jarak dari satu peserta dengan peserta lainnya.

Lebih lanjut, Wakil Gubernur menyampaikan gambaran tentang besarnya potensi perikanan daerah yang dapat dilihat melalui hasil produksi perikanan tangkap sebesar 196,519,3 ton dan perikanan budidaya 964,509,4 ton pada tahun 2019.

Untuk pengembangan dan pemanfaatannya, Wakil Gubernur menilai sumber daya perikanan dan kelautan Sulteng perlu suatu perencanaan program yang matang dan aksi kongkrit guna meningkatkan pendapatan asli daerah, kesempatan bekerja, lapangan berusaha, kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.

“Kami juga menyambut baik dan mengapresiasi rakor tim terpadu akselerasi mengenai kinerja ekspor perikanan Sulteng sebagai upaya strategis untuk mengidentifikasi akar masalah dan dapat memberi solusi yang tepat,” urainya.

Khususnya dalam mencetuskan rencana aksi daerah, program prioritas dan tindak lanjut hasil kunjungan kerja menteri kelautan dan perikanan beberapa waktu lalu di Sulteng.

Hal ini termasuk peresmian ekspor perdana komoditi yellowfin tuna asal Sulteng yang langsung diterbangkan dari bandara Mutiara Sis Aljufri ke Negara Jepang.

“Untuk itu, ada empat point yang menjadi penekanan dalam rakor. Pertama, pelaku usaha agar terus meningkatkan kualitas hasil tangkapan budidaya maupun pengolahan dan kedua yang mengharuskan pelaku usaha perikanan agar memanfaatkan pintu eksport Sulteng secara maksimal baik lewat udara maupun laut,

Ketiga, instansi terkait agar membantu pelaku usaha dalam peningkatan volume dan frekuensi ekspor perikanan Sulteng ke mancanegara dan terakhir terkait pelaku usaha jasa pengangkutan baik itu maskapai penerbangan, kapal pengangkut, ekspedisi dan kargo agar turut membantu ekspor perikanan dengan memastikan besaran harga jasa yang ditawarkan sesuai ketentuan berlaku,” jelas Wakil Gubernur. ***

Sumber/Editor: Humas Pemprov Sulteng/Indra Setiawan

Berita terkait