Pilkada 2020: Mobilisasi Massa Tak Jamin Banyaknya Suara

  • Whatsapp
Dr Muhammad Khairil, S,Ag/Ft: Ist
banner 728x90

Palu,- Dari kasus dan temuan, sebenarnya kampanye terbuka dengan mobilisasi massa itu tidak memberikan jaminan efek suara yang besar. Sehingga, kalau mau menggunakan bagaimana pemanfaatan di era New Normal terhadap dukungan suara, memang hubungan personal dan hubungan sosial yang baik itu modal sosial yang luar biasa.

“Bagi saya di era New Normal ini, hubungan sosial yang baik itu modal yang luar biasa. Jadi, mari kita menghormati keputusan dan arahan yang ada, terkait aturan New Normal,” ujar Akademisi Universitas Tadulako, Dr Muhammad Khairil, S,Ag, Senin (13/07).

Lanjut Dr Khairil, kemudian, bagaimana peluang mereka bagi dalam kondisi ini harus banyak untuk berinvestasi.

“Bagi saya menjadi politisi, apalagi kemudian menjadi calon pemimpin khususnya di tingkat daerah, misalkan modalnya bukan hanya kampanye terbuka dan segala macam, namun model utama adalah investasi sosial,” kata Dr Khairil, yang juga Selaku Dekan FISIP Untad itu.

Maka dari itu, katanya, berapa banyak kita berbuat baik kepada semua orang, seberapa sering kita tersenyum kepada semua orang, kalau senyum itu hanya muncul satu kali dalam lima tahun yakinlah, modal sosialnya juga lemah.

“Tetapi, kalau senyum itu sudah kita biasakan dari awal, terlepas dari kepentingan politik, tapi memang bawaan hati untuk ramah terhadap semua orang, mudah memberikan akses, memberikan jalan-jalan kemudahan kepada semua orang, ini semua adalah modal sosial,” jelasnya.

Ia melanjutkan, kalau ini diberdayakan dengan baik, Insya Allah ini menjadi potensi dan peluang besar bagi siapapun yang akan menjadi kepala daerah.

Sehingga, bagaimana kemudian menyikapi hal tersebut, baginya adalah yang paling utama perbaiki hubungan sosial dengan orang, bangun jaringan-jaringan personal yang lebih baik, karena iklan mulut itu lebih efektif dari pada dalam bentuk media.

“Sekalipun orang kalau sudah baik dengan kita atau kita sudah baik dengan orang itu akan menjadi cerita beruntun dari mulut ke mulut. Kok baik memang dia bagus memang dia,” pungkasnya. ***

Reporter: Yohanes Clemens

Berita terkait