Palu,– Maraknya kritik publik pada lembaga intelektual Universitas Tadulako sekaitan dengan proyek, dibantah Rektor Untad, Prof Mahfudz di ruangannya (Senin, 20 Juli 2020) pada kailipost.com
Ia justru memberikan independensi ULP dan perangkatnya untuk normatif bekerja dan bertindak. Ia tidak ikut campur dan mendekte. ‘’Saya tekankan kerja dengan profesional. Independen dan sesuai aturan. Bila koordinasi itu selalu saya ingatkan,’’ aku rektor.
Ia justru bersyukur bila ada kritik publik atas kegiatan tersebut. ‘’Kalau kritik publik benar saya bersyukur bahwa ada yang awasi agar mereka kerja dengan benar. Bila ada apa apa mereka tanggungjawab. Saya selalu ingatkan,’’ terang Mahfudz lagi.
Bagaimana dengan kegerahan mantan Rektor Untad yang dituduh menguasai proyek oleh sejumlah pihak? ‘’Tidak benar itu. Beliau kasihan dituduh begitu,’’ jawabnya.
Betulkah antara Anda dengan mantan rektor dituding sejumlah pihak sekarang rebutan proyek? ‘’Ah tidak benar. Kami baik baik saja main bulu tangkis tiap tiga hari sekali. Saya tidak pernah urus proyek sejak awal saya sudah jelaskan,’’ bantahnya.
Pernah Berniat Mundur dari Rektor, masalah apak itu? ‘’Itu hanya suasana batin saya saja waktu itu. Dan sudah selesai karena semua civitas akademika menolak niat saya,’’ jawabnya dan enggan menyebut alasan niatnya kala itu. ***
reportase : andono wibisono