Menteri KKP Ditangkap KPK, Sebelumnya Pernah Tabur Benur di Sulteng

  • Whatsapp
Menteri KKP Edhy Prabowo didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat melakukan kunjungan kerja dan penaburan benur udang paname di Kabupaten Parigi Moutong/Foto: IST

Jakarta,- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo diduga kuat terjaring kasus korupsi terkait Ekspor Benur, Rabu (25/11/2020) dini hari tadi pukul 01.23 WITA di Bandara Soekarno-Hatta.

Dikutip dari detik.com, selain Edhy Prabowo, dalam kesempatan tersebut KPK juga menangkap sejumlah orang termasuk juga dua pejabat tinggi KKP dan Istri dari Edhy Prabowo.

“Benar kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Ditanya wartawan detik apakah penangkapan tersebut berkaitan dengan dugaan korupsi ekspor benih lobster atau benur, Ghufron membenarkannya.

“Benar berkaitan dengan ekspor Benur,” ujarnya, seraya mengatakan bahwa rincian terkait penangkapan akan disampaikan resmi oleh KPK hari ini.

Penaburan Benur Udang Paname di Parimo, Sulteng

Sebelumnya, pada tanggal 10 Juni 2020, Menteri KKP Edhy Prabowo bersama 4 (empat) Dirjen melakukan kunjungan kerja (kunker) di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) guna meningkatkan bidang kelautan dan perikanan.

Menteri KKP saat itu membawa bantuan berupa benur udang paname yang diagendakan dilakukan penaburan pada lokasi tambak intensif PT. Esopati Perkasa di Desa Tomoli Selatan, serta peletakan batu pertama Pembangunan Tambak Udang PT. Parigi Aguakultura di Desa Sejoli, Kabupaten Parigi Moutong.

Dalam dua agenda tersebut, Menteri KKP saat itu didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan Bupati Parimo Samsurizal Tombolotutu.

Pada kesempatan itu, Edhy Prabowo mengaku siap memberikan bantuan dan juga mempermudah fasilitas kredit dengan bunga yang sangat rendah. Kepada Perusahaan terkait Menteri KKP juga berpesan agar melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaannya.

“Kepada Perusahaan kiranya dapat melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan usaha tambak ini, jangan lupa juga dibina agar dapat juga ikut mengembangkan Budidaya udang Paname. Pemerintah akan berusaha terus hadir untuk memberikan dukungan dalam pengembangan usaha masyarakat,” kata Edhy Prabowo seperti diberitakan kailipost.com pada Juni 2020 lalu.

Selain kegiatan penaburan benur bantuan, Menteri KKP pada kunker saat itu juga meresmikan ekspor perdana ikan madidihang atau tuna sirip kuning dari Sulteng dengan tujuan Negeri Sakura Jepang. Pengiriman dilakukan melalui Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu.

Saat itu kementerian KKP melakukan pemangkasan alur perijinan yang mempersulit nelayan. Menurut Edhy, berbagai upaya untuk tersebut untuk mendukung aktivitas melaut para nelayan. Salah satunya dengan melakukan pemangkasan alur perizinan yang disebut kadang mempersulit nelayan.***

Editor: Indra Setiawan

Berita terkait