Palu,- Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah (Sulteng) menduga diserangnya salah satu warga pada Minggu (13/12/2020) pagi tadi saat mandi di Pantai Talise akibat perubahan perilaku Buaya yang lebih agresif terhadap keberadaan manusia.
BKSDA Sulteng melalui Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, Haruna menyatakan Buaya di Sungai Palu mengalami perubahan perilaku diduga dikarenakan adanya penyempitan habitat akibat pembangunan tanggul di sepanjang Sungai Palu dan juga di Pantai Talise.
“Buaya menjadi Agresif karena habitatnya mulai terganggu dan menyempit. Yang pertama Sungai Palu sendiri saat ini menyempit karena adanya tanggul di bagian kiri dan kanan, kemudian yang kedua di Pantai Talise dan sekitarnya itu juga dilakukan penanggulan yang diperuntukkan sebagai antisipasi bencana,” jelas Haruna, Minggu (13/12/2020).
Akibat tanggul di Sungai dan Teluk Palu tersebut kata Haruna, mengakibatkan tempat-tempat Buaya berjemur dan mencari makan menjadi terhalang akibat bangunan tanggul itu sendiri.
“Selain itu, penyebab Buaya agresif juga karena adanya sebagian oknum di masyarakat yang melakukan pelemparan kepada Buaya-buaya saat mereka berjemur. Ini juga yang membuat Buaya relatif menjadi lebih agresif,” tandasnya.
Oleh karena itu, Pihak BKSDA Sulteng sangat menghawatirkan mengenai hal ini. Sehingga pihaknya selalu melakukan himbauan kepada masyarakat dengan melakukan pemasangan baliho himbauan larangan beraktivitas di sepanjang Pantai dan Sungai Palu.
“Harapan kami semoga kedepannya tidak ada lagi korban yang digigit atau diterkam Buaya. Masyarakat kami minta harus extra berhati-hati serta tidak mendekati Buaya-buaya seperti yang ada di media sosial karena buaya itu merupakan satwa liar yang sangat buas dan berbahaya,” tutupnya.***
Reporter: Windy Kartika
Editor: Indra Setiawan