Pedagang Garam Talise Harap Jembatan Yos Sudarso Segera Diperbaiki

  • Whatsapp

Palu,- Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 telah dilaksanakan Rabu (09/12/2020). Momentum lima tahunan ini diselenggarakan untuk menentukan pemimpin baru daerah baik memilih Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup), Walikota dan Wakil Walikota (Pilwalkot) termasuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub). Tak terkecuali di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pun ikut melaksanakan Pilkada 2020 Pilbub di 7 Kabupaten, 1 Pilwalkot dan Pilgub.

Kontestasi demokrasi elektoral senantiasa memunculkan harapan lahirnya sosok pemimpin yang mampu menyelesaikan persoalan di masyarakat dan membawa perubahan daerah yang lebih baik. Karena itu, masyarakat menaruh harapan besar dari pemimpin yang terpilih agar bisa memberikan solusi dari kompleksnya persoalan dihadapi warga.

Harapan besar tertuju kepada kandidat terpilih, diantaranya datang dari kalangan masyarakat yang kesehariannya bergantung pada hasil penjualan garam, di Kota Palu.

Seperti diungkap Riska (28) seorang pedagang garam di tepi jalan Yos Sudarso, Kota Palu menitip harapan kepada pasangan terpilih Pilkada 09 Desember 2020 baik Walikota dan Wakil Walikota, maupun kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur.

Ia menceritakan kondisi dagangan sepi pembeli. Padahal memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia bersama keluarga sangat bersandar pada hasil jualan garam tersebut.

Keluhan yang diutarakan bukan tanpa alasan. Riska mengaku, sepinya pembeli disebabkan kurangnya pengendara yang melintas di jalur Yos Sudarso.

Hal ini Jembatan utama penghubung antara jalan Yos Sudarso dan Sam Ratulangi, Kota Palu sampai saat ini belum bisa dilintasi karena masih dalam proses perbaikan. Ditambah lagi, jembatan yang mengubungkan jalan Komodo menuju Patung Kuda belum bisa dilewati karena sementara proses berbaikan ikut.

“Harapan saya semoga jalannya cepat selesai. Kendalanya jembatan, jadi yang lewat disini kurang, karena orang (pengendara) harus belok keatas,” jelas Riska, kepada kailipost.com, Selasa (15/12/2020).

Diketahui, pasca bencana alam berupa gempa dan tsunami 28 September 2018 lalu, belasan pendagang garam kini memilih area tepi jalan Yos Sudarso, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu jadi tempat berjualan.***

Reporter: Supardi

Berita terkait