Morowali,- Awal tahun 2021 rentetan gempa kembali mengguncang wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng). Tepatnya pada Senin (04/01/2021), kali ini wilayah Kabupaten Morowali diguncang gempa akibat adanya aktivitas seismik sesar lokal.
Hingga pukul 08.00 WITA, Badan Klimatologi, Mateorologi, dan Geofisika (BMKG) kelas I Stasiun Geofisika (Stage of Palu) melaporkan setidaknya sudah 8 (delapan) kali gempa yang membuat Kabupaten Morowali dan sekitarnya bergetar.
Yang pertama pada pukul 02.27 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 3,5, gempa terjadi di darat pada 4 km arah tenggara Bahodopi, Morowali. Dengan kedalaman 16 km gempa ini berlokasi pada koordinat 2,82 LS – 122,15 BT.
Berselang 46 menit, gempa kedua yang sementara menjadi gempa terkuat atau Mainshock terjadi pada pukul 03.13 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 4,9 yang berpusat di Teluk Tolo pada 8 km arah timur Bahodopi, Morowali. Dengan kedalaman 10 km gempa ini berlokasi pada koordinat 2,80 LS – 122,20 BT.
Ketiga, terjadi pada pukul 04.32 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 3,6 yang berpusat di Teluk Tolo pada 21 km arah tenggara Bungku, Morowali. Dengan kedalaman 28 km gempa ini berlokasi pada koordinat 2,71 LU – 122,06 BT.
Keempat, terjadi pada pukul 05.05 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 3,4 yang berpusat di Teluk Tolo pada 7 km arah timur Bahodopi, Morowali. Dengan kedalaman 7 km gempa ini berlokasi pada koordinat 2,81 LS – 122,18 BT.
Kelima, terjadi pada pukul 05.53WITA, gempa kembali menguat dengan Magnitudo (M) 4,7 yang berpusat di Teluk Tolo pada 9 km arah timur Bahodopi, Morowali. Dengan kedalaman 10 km gempa ini berlokasi pada koordinat 2,79 LS – 122,21 BT.
Kemudian yang keenam yakni pukul 06.15 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 3,2 yang berpusat di darat pada 11 km arah baratlaut Bahodopi, Morowali. Dengan kedalaman 29 km gempa ini berlokasi pada koordinat 2,74 LS – 122,04 BT.
Selanjutnya ketujuh, yakni pada pukul 07.06 WITA dengan Magnitudo (M) 3,2 dan kedelapan, pada pukul 07.25 WITA, dengan Magnitudo (M) 2,5.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, menunjukkan bahwa keenam gempa tersebut termasuk dalam kategori gempa dangkal karena kedalamannya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Hasil pemodelan, keenam gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Sementara, salah seorang warga Kecamatan Bahodopi, Irsad mengatakan bahwa gempa yang dirasakan oleh warga berjumlah 9 (sembilan) kali hingga pagi ini. Lebih banyak dari data yang dilaporkan BMKG Stageof Palu sejauh ini.
Akibat gempa tersebut, terjadi beberapa keretakan dan kerusakan bangunan, yang membuat warga masih panik bahkan ada pula yang sempat mengungsi di tempat yang lebih tinggi karena khawatir akan terjadi tsunami.
Untuk itu, BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan BMKG, serta tidak terpancing isu berita yang tidak bertanggung jawab dan tetap waspada dengan adanya potensi gempa susulan (Aftershock).***
Reporter: Indra Setiawan/Bambang Sumantri