PALU,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menduga longsor yang terjadi di kawasan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) Desa Buranga Kecamatan Ampibabo akibat cuaca ekstrem.
“Kemungkinan yang menyebabkan longsor di kawasan tersebut adalah akibat dari curah hujan tinggi. Bisa kita lihat sendirikan sudah beberapa hari ini hujan terus baru 2 hari ini saja yang tidak hujan. Jadi kemungkinan itu yang menyebabkan longsor,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Datu Pamusu Tombolututu, Kamis (25/02/2021).
Ia mengungkapkan, BPBD mengirimkan 15 personil ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap penambang yang tertimbun material longsor yang diduga hingga puluhan orang.
“Tim kami sudah berangkat dari jam 11 tadi malam star dari Palu. Kalau dari data terakhir yang masuk itu, ada 15 korban yang selamat, 3 meninggal dan yang 5 orang masih dalam pencarian,” ungkapnya.
Ia mengatakan data tersebut terakhir masuk ke BPBD pada pukul 3.30 WITA dini hari. Menurutnya, susahnya mendapatkan akses jaringan yang baik membuat update data-data korban lambat masuk.
Saat ini pihak BPBD dan juga tim yang lain sedang berupaya untuk mencari semua korban yang belum ditemukan, setelah itu semua korban yang telah ditemukan akan dikembalikan ke pihak keluarga. ***
Reporter: Windy Kartika