Carut-Marut Proyek Tanggul, Nelayan Lere Pertanyakan Tambatan Perahu

  • Whatsapp
banner 728x90

Palu,- Warga Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat yang berprofesi sebagai nelayan, mengeluhkan belum adanya tambatan perahu yang dibangun oleh kontraktor pengerjaan tanggul pengaman Teluk Palu. Keluhan tersebut diungkapkan dalam rapat panitia khusus (Pansus) rehabilitasi dan rekontruksi Dekot Palu di ruang utama kantor DPRD Palu, Selasa (02/02/2021).

“Tahun lalu, PT. Adhi Karya telah mempresentasikan kepada kita, baik desain hingga pembiayaan proyek. Dalam notulensi kami sangat jelas bahwa proyek pembangunan didanai oleh Asian Development Bank. Proyek pengerjaan tanggul pengaman dan tambatan perahu satu paket pekerjaan. Perlu adanya transparansi terkait proyek ini,” tanya salah seorang nelayan Kelurahan Lere.

Selain itu, proyek pembangunan tanggul pengaman yang telah dipresentasikan pihak PT. Adhi Karya, meliputi Kelurahan Silae, Lere, Besusu, dan Talise. Disingkat Silabeta. Namun pengerjaanya melebar hingga di Kelurahan Tondo.

Perwakilan PT. Adhi Karya, Arfandi menjelaskan bahwa progres pembangunan tanggul pengaman pantai palu, telah mencapai seratus persen. Sepanjang 7596 meter. Mulai dari jaln cumi-cumi, Kelurahan Lere hingga Kelurahan Tondo.

Terkait pembangunan tambatan perahu permanen bagi nelayan teluk palu sebut Arfandi, masih dalam tahap proses. Hal itu disebabkan terdapat perubahan desain, sehingga anggaran maupun dokumen juga mengalami perubahan. Namun saat ini sementara dikoordinasikan dengan pihak terkait dan menunggu persetujuan.

Menurutnya, item pembangunan tambatan perahu, tidak sepaket pengerjaanya dengan pembangunan tanggul pengaman Pantai Palu. Artinya, item tersebut masih baru. Tidak tercantum di dalam kontrak.

Lokasi pembuatan tambatan perahu di tanggul pengaman pantai palu, juga dibangun di seputaran daerah reklamasi Talise dan Kelurahan Tondo.

“Desain terakhir yang kami terima dari konsultan perencana, untuk daerah Kelurahan Lere, panjang tambatan perahu yang akan dibangun di Kelurahan Lere, sekitar 1,8 kilo meter. Mulai dari jalan-cumi-cumi hingga mesjid terapung,” ulasnya.

Menjawab pertanyaan terkait pelebaran pembangunan tanggul pengaman panrai hingga di Kelurahan Tondo, Arfandi mengatakan bahwa panjang tanggul tersebut, 7596 meter. Setelah melakukan pengukuran, maksimal ukuranya mencapai Kelurahan Tondo. Tepatnya di belakang Hotel Wina.

Ketua Pansus rehabilitasi dan rekontruksi DPRD Palu, Mohamad Syarif berharap agar polemik pembangunan proyek tersebut bisa terlaksana dengan baik.

“Kita berkomitmen pembangunan tambatan perahu di tanggul pengaman pantai palu untuk nelayan, tetap dibuat jika tidak terlaksana, tentu PT. Adhi Karya ada temuan, dong. Olehnya kita berharap pemerintah bersama-sama melakukan pengawalan terhadap proyek ini. Seperti percepatan pengusulan tambatan perahu,” ungkapnya.***

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait