Honorer Morowali Keluhkan Gaji yang Belum Dibayarkan

  • Whatsapp

MOROWALI,- Tenaga Honorer di Kabupaten Morowali mengeluhkan belum dibayarkan atau dicairkannya gaji honor sejak bulan Januari hingga saat ini oleh Pemerintah Daerah setempat.

Padahal, di salah satu media massa, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPKAD) Morowali, Faruk Djibran menyatakan bahwa APBD Morowali telah mengalami surplus sebanyak kurang lebih Rp47 Miliar.

Hal tersebut tentunya merupakan suatu kabar gembira karena Kabupaten Morowali di tahun-tahun sebelumnya mengalami devisit. Namun tak demikian dengan para tenaga honorer yang hingga saat ini belum menerima gaji honor.

Salah seorang tenaga honorer Kabupaten Morowali kepada media ini, Minggu (28/02/2021) mengaku harus mengikat perut akibat belum dibayarkannya gaji honornya.

“Mau bagaimana lagi, terpaksa ‘ikat perut’, kita mau bicara nanti takut kenapa-kenapa,” ungkapnya.

Sementara, Wakil Ketua II DPRD Morowali asal Partai Gerindra, Asgar Ali yang ditanyakan mengenai hal itu membeberkan penjelasannya.

“Saya juga belum tau kalau sampai dengan hari ini anak-anak honorer belum gajian, tapi kalu info ini benar, saya prihatin juga kenapa hal ini bisa terjadi, ini sudah mau memasuki bulan Maret, kenapa mereka belum gajian, tapi kalau saya coba mengamati dari tahun ke tahun, hal ini sudah menjadi fenomena tahunan, dimana dalam setiap kali anggaran baru, pasti terjadi keterlambatan pembayaran gaji honororer, bukan cuma gaji honorer, tapi hampir semua program/kegiatan terjadi keterlambatan (ini diluar gaji ASN),” bebernya.

Padahal lanjut Asgar, Morowali sudah punya sistem terbaru, yang berpedoman pada Permendagri nomor 64 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyusunan APBD 2021, dan PP 12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagai acuan penyusunan APBD 2021.

“Ini kan sebenarnya harus memudahkan, bukan justru untuk menyusahkan, jadi jangan ada orang-orang yang beranggapan bahwa ini karena adanya sistem baru tentang tata kelola penyusunan APBD, kita kan punya Aparatur Sipil Negara yang hebat-hebat, masa bisa terjadi keterlambatan begini, apalagi kan kita dipimpin oleh Bupati yang hebat, sehingga saya tidak yakin kalau mau terlambat kaya begini,” ujarnya.

Sedangkan mengenai keterangan Kepala DPKAD Morowali dalam sebuah pemberitaan yang menyatakan bahwa Kabupaten Morowali surplus, Asgar Ali juga memberikan tanggapannya.

“Saya ingin menggaris bawahi bahwa dengan segala hormat, buat orang tua saya Pak Kadis Keuangan ya, ini pernyataan orang yang sepertinya tidak mengerti alur APBD, pendekatan apa yang beliau pakai sehingga mengatakan bahwa kita sekarang surplus? Kita kan sekarang belum melakukan perhitungan APBD 2021, buku rancangan APBD perhitungan saja belum diajukan ke DPRD, kok sudah berani menyatakan kita surplus? Kalau toh memang kita surplus secara angka-angka, tetap akan kita lihat dulu, apakah memang pendapatan kita yang surplus atau justru ada program kegiatan yang tidak terealisasi, nanti kita lihat pada pembahasan,” tandasnya.

Sementara hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Morowali, Faruk Djibran belum dapat dikonfirmasi.***

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait