Akademisi: Tanggul Teluk Palu Tidak Boleh Menganggu Nelayan

  • Whatsapp

Palu- Akademisi Universitas Tadulako (Untad) Dr Irwan Waris, menyoroti soal pembangunan teluk Palu atau pembangunan tanggul Silebeta (Silae, Lere, Besusu Barat dan Talise), yang dinilai berdampak pada kerusakan perahu nelayan.

“Kita bersyukur, Alhamdulilah kita mendapatkan bantuan untuk penghalang ombak, penghalang tsunami. Tapi, menurut hemat saya tidak bole hal ini menganggu, apa lagi mematikan pendapatan nelayan. Mematikan saya kira tidak, tapi menggangu, apalagi itu soal tambatan perahu,” katanya, Jumat (5/3/21) saat dikonfirmasi media ini.

Dr Irwan Waris mengatakan, sehingga Pemerintah Kota Palu, mustinya mengakomodasi keluhan masyarakat itu. Seharusnya, kata Dia, dari awal pembangunan itu dipikirkan, dipikirkan bahwa di teluk Palu ini banyak masyarakat yang hidup sebagai nelayan, yang tentu saja ada yang memarkir perahu dipinggir pantai dan itu bisa terganggu.

“Saya kira dalam hal ini tidak juga terlambat, dalam hal ini pemerintah kota Palu, apalagi pemerintah baru bisa mendengar keluhan masyarakat dan memfasilitasi,” ujarnya.

Ia menekankan, dan ini sangat penting, karena ini kehidupan warganya. Dan, katanya, sungguh-sungguh tidak terlambat kalau pemerintah daerah bisa memikirkan itu dan mencari jalan keluar.

“Memang, tanggul penahan ombak itu adalah sesuatu untuk pembangunan yang tujuannya menyelamatkan kita rakyat dari tsunami. Tetapi, ada juga kehidupan yang lain yang harus diselamatkan, yaitu kehidupan nelayan. Jadi cara berpikirnya, bagaimana dua hal ini kita berjalan seiring dan berjalan secara damai,” tandasnya. ***

Reporter: Yohanes Clemens

Berita terkait