Jelang Ramadhan Harga Gas 3 Kg Mahal, Waket Dekot Palu Ancam Sidak

  • Whatsapp

PALU,- Menjelang bulan Ramadhan justru masyarakat Kota Palu kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 (tiga) kilogram (kg) ditambah penjualan diatas harga eceran tertinggi (HET).

Demikian diungkap Wakil Ketua DPRD Kota Palu, Rizal Dg Sewang, kepada kailipost.com, Sabtu (27/03/2021).

Ia mengaku, saat ini banyak menerima keluhan dari masyarakat soal kesulitan mendapatkan gas elpiji. Ia meminta kepada pihak terkait segera mengambil langkah tegas menindak baik kepada pangkalan dan pengecer.

“Ini kerap terjadi karena tidak ada penindakan, kalau memang tidak ditindaki, nanti DPRD Kota Palu yang akan sidak. Turun langsung ke Pangkalan maupun masyarakat menanyakan dimana dia peroleh,” ungkapnya.

Rizal mengatakan, akar persoalan kesulitan memperoleh gas elpiji dan penjualan harga tinggi dipicu adanya pangkalan yang menjual gas elpiji tersebut kepada orang tertentu dengan harga lebih tinggi dari pasaran masyarakat berhak memakai, akibatnya warga kesulitan memperoleh gas tersebut langsung dari pangkalan.

Menurutnya, berdasarkan ketentuan, gas elpiji ukuran 3 kg dijual dengan harga eceran tertinggi Rp16 ribu, sehingga jika pemasarannya melalui pengecer seharusnya dipasang harga wajar Rp20 hingga Rp25 ribu, tetapi justru diperjual belikan senilai Rp35 ribu.

Ia berharap, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindak) Kota Palu melakukan penertiban kepada para pelaku penjualan gas elpiji tersebut yang seyogyanya diperuntukan kepada masyarakat tidak mampu tetapi diperdagangkan dengan harga mahal.

“Itu barang (gas elpiji 3 kg) sebenarnya kan tidak untuk diperjual belikan sebab ada bersubsidi Pemerintah. Seharusnya pangkalan menyediakan untuk masyarakat berhak, bukan pangkalan menyediakan ke pengecer sehingga dijual kembali dengan harga mahal. Kasian masyarakatnya,” ujarnya.

Sebagai pesan moril, Anleg Fraksi PKS ini berharap, agar pengecer berlaku jujur memasang harga penjualan Gas yang notabene diberikan subsidi oleh Pemerintah diperuntukan kepada masyarakat kurang mampu.***

Reporter: Supardi

Berita terkait