Palu,- Angka Stunting di Parigi Moutong saat ini masih berada angka 11,4 persen per Januari 2021. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo) terus berupaya menekan dan menuntaskan permasalahan Stunting. Pasalnya, meskipun terus mengalami penurunan, tetapi angka Stunting saat ini masih perlu untuk terus diturunkan.
Hal inilah menjadi fokus Pemkab melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Parimo selaku instansi yang ditugasi menangani permasalahan Stunting.
Kepala Bappelitbangda Parimo, Irwan, S. KM., M.Kes, menuturkan, Pemkab menargetkan penurunan 10% angka Stunting di tahun 2022. Mewujudkan hal ini, maka sejumlah desa yang ditetapkan menjadi lokasi fokus (lokus) penanganan Stunting agar mendukung upaya tersebut. Pemerintah Desa (Pemdes) yang desanya menjadi Lokus Stunting agar ikut memasukan program penanganan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang).
“Desa bisa memanfaatkan Musrenbang memasukkan program stunting. Melalui Musrenbang, desa Lokus dapat menyesuaikan dengan program pencegahan stunting masing-masing perangkat daerah,” Jelas Irwan.
Sebagai desa Lokus, Pemdes harus berperan aktif dengan bimbingan sejumlah instansi teknis terkait. Hal itu agar terus meningkatkan upaya penanganan sebagaimana capaian-capaian sebelumnya. Mengingat, Kabupaten Parimo tercatat sebagai wilayah penanganan Stunting terbaik di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Kami bertekad pertahankan predikat itu hingga 2022 mendatang,” tegasnya. ***
Reporter: Supardi