Palu,- Tragedi bencana alam Gempa bumi Tsunami dan Likuefaksi, menyisahkan cerita tersendiri untuk masyarakat yang tinggal di Hunian Sementara (Huntara) Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan. Dimana ini sudah masuk di bulan Ramadhan ke tiga tahun bagi mereka, namun mereka tak kunjung pindah dari tempat itu.
Kebanyakan dari mereka telah kehilangan tempat tinggal, harta benda dan juga sanak saudara saat bencana melanda pada 28 September 2018 silam.
Fatmawati (50) seorang penyintas di Huntara Petobo menuturkan, dirinya dan anggota keluarga lainnya masih menetap di sana hingga saat ini. Saat ditemui siang tadi, Kamis (15/04/2021) Wanita paruh baya itu masih memimpikan harapan untuk dapat menjalankan ibadah puasa di Hunian lebih layak.
Pemerintah pernah mengatakan bahwa mereka hanya akan tinggal di huntara selama dua tahun. Namun hingga kini menjelang tahun ke tiga mereka tak kunjung pindah ke Hunian Tetap (Huntap)
“Ini sudah masuk ke ramadhan ketiga kita di sini. Sedih rasanya saya miris masih menjalani puasa dan hari raya di huntara, belum lagi di sini panas dan sempit.
Ia juga mengatakan bahwa di huntara air sedikit sulit, sehingga itu yang membuat dirinya tidak nyaman berada di huntara.
“Sebenarnya sudah tidak nyaman kita di sini, tapi kita sudah tidak punya pilihan karena sudah tidak ada tempat tinggal lain. Saya berharap supaya pemerintah bisa secepatnya menyelesaikan pembangunan huntap, suapaya kita bisa pindah secepatnya dari huntara ini, ungkapnya lirih. ***
Reporter: Windy Kartika Zahra