Palu,- Peserta Pengguna ‘joki’ Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negri (SBMPTN) di Universitas Tadulako (Untad) ditangkap dan didiskualifikasi, pada Selasa (13/4).
“Untad temukan salah satu peserta pengguna ‘joki’ pada saat UTBK sedang berlangsung di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Palu. Peserta ditemukan menggunakan barang bukti berupa gawai, baju kaos, dan headset yang sudah dimodifikasi,” kata Dr Lukman Nadjamuddin, selakiu Wakil Rektor Bidang Akademik, didampingi Dr Munari, ST, Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan dan Perencanaan, dan Dr Yutdam Mudin selaku Koordinator Pelaksana UTBK, Rabu (14/4/21).
Dr Lukman menjelaskan, peserta berinisial VO (18) ditemukan oleh salah satu pengawas ruang yang mencurigai gerak-gerik yang bersangkutan. Dimana, kata dia, badan selalu bergerak ke kiri dan ke kanan. Ia menjelaskan, VO ditemukan menggunakan baju kaos dalam warna hitam, yang sudah didesain dan disesuaikan agar kamera gawai bisa menyorot soal yang tertera pada layar monitor komputer, sehingga peserta cukup menunggu arahan telepon dari joki’ yang sudah tersambung melalui gawai.
“Padahal Pedoman Operasional Baku (POB) UTBK SBMPTN Tahun 2021 telah melarang peserta membawa masuk gawai demi ketertiban ujian yang sedang berlangsung. Kita juga sudah melaporkan peserta ke Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) terkait kecurangan yang dilakukan,” unarnya.
Sehingga, kata Dr Lukman, dari hasil diskusi pihak Untad dan LTMPT terkait kasus kecurangan tersebut, maka diputuskan bahwa yang bersangkutan didiskualifikasi sebagai peserta UTBK SBMPTN tahun 2021. Diketahui, lanjur dia, peserta mengambil tes masuk perguruan tinggi di Untad dengan pilihan S1 Akuntansi di Universitas Hasanudin, Makassar.
“Untuk barang bukti yang ditemukan di lapangan telah diamankan oleh pihak Untad sebagai barang bukti. Maka, diharapkan kepada seluruh tim pengawas bisa lebih teliti dan cermat dalam memeriksa peserta sebelum masuk ke ruang UTBK, agar tidak terjadi lagi hal seperti ini,” ujarnya.
Dengan kejadian tersebut, katanya, Ia berharap agar para peserta yang akan mengikuti UTBK pada sesi selanjutnya agar melakukan persiapan secara serius, dengan belajar lebih tekun, tanpa menempuh cara yang ilegal atau melibatkan pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggungjawab, seperti joki, dan lain-lain.
“Tentu kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk lebih hati-hati dan cermat melakukan pengawasan, sebelum peserta memasuki ruang UTBK, agar kecurangan yang dilakukan peserta bisa terdeteksi lebih awal,” tandasnya. ***
Reporter: Yohanes Clemens