Palu,– Sidak atau inpeksi mendadak ke segenap OPD di bawah naungan Pemkot oleh Wali Kota Hadiyanto Rasyid menyasar ke gedung Dekot.
Sidak Kamis (6/5/2020) pukul 07.50, suasana kantor wakil rakyat masih terlihat lengang. Hanya beberapa pegawai ASN dan tenaga honorer berada di kantor tersebut.
Hadiyanto mengarahkan Dalam kehadiran di kantor itu sangat penting untuk pelayanan kepada masyarakat. Walaupun di bulan ramadhan.
“Pada bulan Ramadhan, bukan berarti pegawai tidak masuk atau lambat masuk kantor. Bulan puasa ini pegawai sudah harus hadir pukul pukul 08.00 wita untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Seharusnya sebut Hadianto, seluruh pegawai DPRD Kota Palu, bisa menjadi contoh yang baik. Sebab pelayanan kepada masyarakat harus dimulai dari kesadaran masing-masing.
“Hal seperti ini menjadi catatan dan saya tidak menginginkan hal ini terus terjadi. Kalau tidak masuk kantor harus ada alasan yang jelas. Maka dari itu saya akan pantau terus keberadaan di kantor DPRD Kota Palu ini,” tandasnya.
Sidak pada hari itu juga dihadiri Asisten 3 Setda Kota Palu Imran Lataha SE M.Si, Staf Ahli Sosbud Setda Kota Palu Usman SH, Sekwan Ajenkris SE dan Wakil Ketua II DPRD Kota Palu Mohamad Rizal.
KETUA DEKOT INGATKAN
Terpisah, Ketua Dekot Ikhsan Kalbi mengingatkan agar yang dilakukan inspeksi mendadak adalah sekretariat dewan. Dan Wali Kota harus hati-hati bila ingin Sidak ke gedung politik itu.
Menurut Ikhsan, di gedung itu ada dua hal yang berbeda. Pertama; fungsi pelayanan birokrasi ASN mendukung kinerja dewan dan kedua fungsi legislatif yang melekat pada anggota dewan. Anggota dewan bukan bawahan Wali Kota.
‘’Hati – hati jangan kebablasan. Jangan main buka ruang sidang utama atau paripurna itu sudah kebablasan dan nanti bacaan publik bahwa kita (anggota) malas ngantor. Padahal kita usai menjalankan tugas kedewanan. Jam hadir kita tetap jam 9 pagi. Karena kita bukan ASN,’’ terang politisi Gerindra itu.
Mengapa dirinya mengingatkan itu, karena apapun yang dilakukan pejabat sekarang bisa viral. Membangun opini di publik. Kalau cara kita salah membangun narasi dan opini bisa merugikan yang lain. ‘’Jangan talanjur. Lihat batasan. Wali Kota lebih baik kosentrasi dengan janji – janjinya lalu,’’ ujar Ikhsan serius. ***
Reportase: firmansyah/humas pemkot
Editor : andono wibisono