Parimo,- Bupati Parigi Moutong H.Samsurizal Tombolotutu melakukan pertemuan bersama Direktur Poltekes Mamboro Palu Nasrul, SKM,M.Kes dan Wakil Direktur 2 Poltekkes Mamboro Amsal SKM di Tinombo, Kamis (8/07/2021). Pertemuan tersebut mengagendakan rencana pembangunan Politeknis Kesehatan di wilayah Kecamatan Tinombo.
Bupati mengatakan, saat ini wilayah Kabupaten Parigi Moutong sangat membutuhkan tenaga kesehatan. Olehnya, Ia menginginkan Politeknis Kesehatan bisa berdiri di Kabupaten Parigi Moutong, agar dapat menyalurkan tenaga kesehatan yang terampil dan ahli di bidangnya bagi anak daerah khususnya di Kecamatan Tinombo sebagai wilayah yang ada Rumah Sakit.
Adanya Politeknik ini agar putra-putri daerah dapat melanjutkan sekolahnya di dalam daerah sendiri. Sehingga saat lulus nantinya, mereka dapat bekerja dan mengabdikan keahlian mereka untuk daerah ini, khusus masyarakat miskin yang ingin melanjutkan pendidikannya di Politeknik. Sebagai bentuk dukungan Pemda, bagi anak berlatar belakang ekonomi lemah yang ingin melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan nantinya akan diberikan beasiswa.
Sementara itu, Direktur Poltekes Mamboro Palu Nasrul mengapresiasi langkah Bupati Parigi Moutong untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan kesehatan. Dalam proses pendirian Politeknik Kesehatan ini nantinya ada tiga proses, yaitu proses jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Untuk proses jangka pendek kata Nasrul, Poltekkes Palu akan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Rumah Sakit Raja Tombolotutu yaitu kegiatan praktek mahasiswa NERS atau mahasiswa yang telah menempuh Sarjana Tarapan, dimana hal itu sudah berjalan sejak bulan januari 2021.
Terkait prosesnya, nanti politeknik akan membutuhkan kelengkapan dosen dan kurikulum memadai. Untuk kurikulum dan lainnya kata Nasrul, yaitu Akte Analisis Laboratorium Medik dengan beberapa program studi sesuai dengan Kebutuhan Pemkab.
Sedangkan untuk lokasi pembangunan Poltekes Kesehatan di Parigi Moutong sesuai hasil survei di lapangan, sangat memungkinkan karena diatas rata rata dua hektar. Saat ini yang harus menjadi pertimbangan adalah akses lokasi yang bisa dijangkau utamanya adanya perputaran ekonomi di sekitar kampus tersebut, dan dekat dengan pemukiman.
“Paling tidak dari segi ekonomi bisa menguntungkan bagi masyarakat dan memudahkan mahasiswa itu sendiri. Sedangkan untuk sarana dan prasarana kata Nasrul, bisa disiapkan oleh Pemda Parigi Moutong bisa juga disiapkan oleh Poltekes Palu, yang utama adalah lahan. Kementerian Kesehatan mendukung penuh terobosan Pemda tersebut, karena kata ia Parigi Moutong banyak wilayah terpencil, terluar dan wilayah perbatasan,” Jelas Nasrul.
“Banyak tahapan yang dilalui seperti pembebasan lahan, sertifikat lahan, proses penyerahan. Setelah jelas lahannya sertifikat ada, maka diserahkan ke Kementerian untuk diusulkan dibangun Poltekkes. Ini butuh waktu satu atau dua tahun kedepan. Poltekes yang nantinya dibangun di Parigi Moutong tidak berdiri sendiri akan tetapi Direktoratnya tetap di Palu, program studi di luar domisili dan Kuliahnya bisa di Palu, bisa juga di Parigi Moutong,” Tambah Nasrul. ***
Sumber: Humas Pemda Parigi Moutong