Jurnalis kailipost.com : andono wibisono
Palu – Miris. Bila pula tragis. Seorang warga Kota Palu, Ram (32) sekeluarga mengaku demam, batuk dan nyeri badan serta mengaku sudah tidak dapat membedakan penciuman harus rela terus bekerja usaha makanan demi menyambung hidup dan menutup hutang rentenir.
Kepada kailipost.com Ram mengaku istrinya dan dua anaknya serta dirinya sudah tiga hari ini mengalami demam, batuk dan nyeri badan. Ia sudah membeli obat di apotik tapi belum memeriksakan diri ke dokter. ‘’Kenapa tidak tes covid saja?,’’ tanya kailipost, kalau saya positif siapa yang bayar hutang di koperasi setiap hari dan bayar gaji karyawannya d rumah makan seputaran Jalan Masjid Raya Palu.
Kabar tersebut langsung disampaikan ke Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido oleh redaksi. ‘’Makasih pak akan segera ditindak-lanjuti,’’ balas WhatsApp Wawali ke redaksi Sabtu 3 Juni 2021. Redaksi juga mengirimkan semua video satu keluarga yang terserang demam tersebut.
Ram sendiri selama ini mengaku belum menerima bantuan. Sudah beberapa kali rumahnya di foto – foto tapi stimulan tidak pernah datang. Begitu juga bantuan UMKM selama bencana non alam korona. Dua kali ia mengajukan, tapi selalu tidak lolos di bank plat pemerintah itu.
Ram berharap Pemkot segera memperhatikan warganya. Terlebih Silpa anggaran Pemkot 2020 masih Rp600 miliar lebih. ‘’Saya baca berita itu jadi bingung. Kenapa banyak uang sisa anggaran tapi kami warga susah dapat bantuan ya Pak? Tolong dengan siapa saya ini mengadu,’’ ujarnya lirih.
Ia juga mengancam akan datang ke dinas – dinas terkait walai dengan kondisi sakit. ‘’Biar mereka tau kami ini sakit dan butuh pemerintah,’’ ujarnya dengan berkaca – kaca. ***