RUAS Jalan ini berada di wilayah Petobo, Kota Palu. Ruasnya bertepatan antara Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Tepatnya sekitar batas wilayah kedua wilayah itu. Kondisinya sangat memprihatinkan. Ada sekolah dan ada pengungsi atau penyintas tinggal di sekitar itu.
Laporan ini disampaikan Warga Palu, Torki Ibrahim Turra. Ia juga salah satu anggota legislatif DPRD Kabupaten Sigi. Ia melihat kondisi batas wilayah tapi sempat mengabadikan lokasi ini. Dikirimlah ke redaksi, Kamis pagi 26 Agustus 2021.
Saran usulnya agar Pemkot yang sudah diberikan dana hibah oleh Gubernur Rusdy Mastura sebesar Rp37 miliar dan berkemungkinan akan ditambah Rp3 miliar lagi sebaiknya menyegerakan kepentingan yang diharapkan Pemprov yaitu percepatan penanganan pengungsi pasca bencana 2018 lalu.
Pemkot juga semestinya mau duduk bersama dengan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Dapil Kota Palu untuk turut serta, dimana, pada siapa, kapan dana aspirasi (POKIR) semestinya diberikan atau berupa kegiatan. Sehingga ada rencana kerja bersama dan tepat anggaran serta tepat sasaran.
Ketua Umum Gerakan Rakyat untuk Daerah (GARUDA) Muhammad Rino sependapat agar wilayah penyintas Petobo mendapat perhatian pula secepatnya oleh Pemkot. Selama ini dirinya dengan warga Petobo swadaya solar setiap dua hari untuk menarik air dari dalam tanah untuk kebutuhan ribuan penyintas berupa mandi, cuci dan masak setiap hari selama hampir tiga tahun.
GARUDA akan tetap mengawal Petobo menjadi wilayah sebagaimana sediakala pasca bencana. Diketahui wilayah ini mengalami likuifaksi (tanah bergerak dan menelan rumah dan benda di atasnya) termasuk jiwa manusia. Ribuan orang tidak ditemukan dan kerugian harta benda ratusan miliaran rupiah. ***
Warga Lapor : Torki Ibrahim Turra Editor : andono wibisono