Palu,- Gubernur Rusdy Mastura dengan nada Curhat menyebut bahwa daerahnya kaya. Baik hasil tambang seperti; nikel, emas, gas dan produksi galian tambang C, serta hasil perikanan dan perkebunan. Namun, sayangnya dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat hanya Rp181 miliar.
Atas dasar itulah, ia dalam kepemimpinannya akan mengenjot fiskal daerah dari semua sektor. Ia menargetkan DBH Rp1 triliun setiap tahun. ‘’Pemprov Sulteng saat ini sedang berjuang melakukan rekonsiliasi dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan agar ada penyesuain dari potensi dengan perimbangan DBH,’’ tegasnya saat menerima Kepala BPKP Perwakilan Sulteng Evenri Sihombing Selasa 12 Oktober 2021 di ruangannya.
Everi sendiri kedatangan berkaitan dengan suporting ke Pemprov Sulteng yang bertekad meningkatkan fiskal daerah. Tujuannya agar percepatan pembangunan Sulteng dan pengamanan aset daerah terwujud.
Ia melanjutkan ke depan Sulteng perlu meningkatkan belanja modal hingga 40 persen untuk mencapai Visi dan Misi ‘’Gerak Cepat Menuju Sulawesi Tengah yang Lebih Sejahtera dan Lebih Maju” olehnya BPKP siap membantu Pemprov penyusunan perencanaan anggaran pemerintah daerah.
Cudy, sapaan gubernur menimpali ke depan Sulteng melakukan pembenahan di sektor eksploitasi sumber – sumber daya alam. Yaitu memberikan peran kepada perusahaan daerah, salah satunya. Tujuannya agar percepatan peningkatan fiskal daerah juga ada kontribusi dari perusahaan daerah.
‘’Melihat kondisi yang ada perlu pembenahan menyeluruh dan rekonsiliasi terjadap peningkatan Fiskal Daerah maka Tahun 2023 kita harapkan adanya peningkatan Fiskal Daerah sebesar satu triliun rupiah,’’ terang gubernur. ***
jurnalis utama kailipost.com : andono wibisono