JAKARTA,- Ketua Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenzer menuding PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) mencari keuntungan dalam tes PCR.
Berdasarkan hasil temuan, Immanuel mengungkapkan PT GSI sejak tahun 2000 hingga 2021 ternyata sudah tujuh kali mengubah akta.
“Dari mana tidak mencari keuntungannya (GSI), kita sudah menemukan data dari tahun 2000 sampai 2021, GSI itu sudah tujuh kali perubahan akta,” ungkap Immnuel dikutip dari KOMPAS TV, Kamis (4/11/2021).
“Artinya mereka coba menyamarkan bisnis mereka di dalam PCR ini, artinya republik ini seperti republik gangsterlah yang membuat kita malu.”
Dalam negara demokrasi, lanjut Immnuel, seharusnya good governance melakukan transparansi dengan mengungkap berapa angka sesungguhnya tes PCR. ‘’Ini harga PCR sebetulnya berapa? Ini kan tidak diungkap,” katanya.
“Dan kita menemukan terakhir kemarin, harga antigen itu cuma Rp18.000 per stik kok mereka naikin Rp100 ribu, kan kurang ajar mengambil bisnis di tengah penderitaan rakyat ini.”
Immanuel menambahkan, jika pesta di balik mahalnya harga tes PCR dan antigen tidak dihentikan akan sangat berbahaya bagi pemerintahan Jokowi.
“Ini pemeras semua, pemeras. Karena PCR ini lucu dari Rp2 juta, Rp1 juta, kemudian Rp450 Ribu, Rp275, ini kan dilelang harganya, kurang aja,” kata Immanuel. ***
Editor: andono wibisono