Palu,- Seberapa bahagia menjadi warga Sulawesi Tengah, bagaimana jika hal tersebut dapat diukur ?. Data terkini menunjukkan jika Sulawesi Tengah berdasarkan indeks kebahagiaan warganya naik 2,54 poin dari 71,92 di tahun 2017 menjadi 74,46.
Berita baik untuk sulteng, hasil ini untuk pertama kalinya berdasarkan hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) dengan skor 0-100 se Indonesia, berhasil membawa sulteng masuk kedalam 10 besar yakni di posisi ke-9. Setelah di periode perhitungan sebelumnya yakni tahun 2017 mendapat 71,92 poin dan berada di posisi 14 dari seluruh provinsi di Indonesia.
Naik sebanyak 5 peringkat, hasil ini tentu merupakan hasil manis yang ditinggalkan oleh Gubernur Sebelumnya Longki Djanggola. Indeks Kebahagiaan ini merupakan indeks komposit yang disusun oleh tiga dimensi, yaitu Kepuasan Hidup (Life Satisfaction), Perasaan (Affect), dan Makna Hidup (Eudaimonia).
Hasil ini merupakan rilis Badan Pusat Statistik RI (BPS) pada Senin, (27/12/2021) lalu. Secara Nasional, Indeks Kebahagiaan di Indonesia pada 2021 turut mengalami peningkatan dibanding 2017, yakni dari 70,69 menjadi 71,49 dari skala 0-100.
Indeks Kebahagiaan bertujuan untuk sebagai ukuran pembangunan yang bersifat subjektif ditawarkan guna melihat persepsi masyarakat tentang apa yang dirasakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari,
Berdasarkan Indeks Kebahagiaan 2021, berikut adalah 10 provinsi terbahagia di Indonesia:
- Maluku Utara 76,34
- Kalimantan Utara 76,33
- Maluku 76,28
- Jambi 75,17
- Sulawesi Utara 74,96
- Kepulauan Riau 74,78
- Gorontalo 74,77
- Papua Barat 74,52
- Sulawesi Tengah 74,46
- Sulawesi Tenggara 73,98
Peningkatan Indeks Kebahagiaan 2021 terjadi pada sebagian besar provinsi di Indonesia. Peningkatan terbesar terjadi di tiga provinsi, yakni Jambi, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Utara. Masing-masing naik sebesar 4,72 poin, 3,44 poin, dan 3,00 poin.
Di sisi lain, terdapat 10 provinsi yang mengalami penurunan Indeks Kebahagiaan. Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, DKI Jakarta, Banteng, Yogyakarta, Bali, NTB, dan Kalimantan Timur. DKI Jakarta menempati peringkat delapan terbawah dengan memperoleh 79,58 poin. Sementara Banten menempati posisi terbawah, sebagai provinsi paling tidak bahagia di Indonesia.
ANOMALI DATA KEMISKINAN SULTENG
Sementara itu ditengah meningkatnya indeks kebahagiaan hingga meraih posisi ke-9 secara nasional, saat sulteng masih masuk kedalam 10 provinsi termiskin di Indonesia.
Berikut 10 provinsi termiskin di Indonesia:
- Papua 26,8%
- Papua Barat 21,7%
- Nusa Tenggara Timur 21,21%
- Maluku 17,99
- Gorontalo 15,59%
- Aceh 15,43%
- Bengkulu 15,30%
- Nusa Tenggara Barat 14,23%
- Sulawesi Tengah 13,06%
- Sumatera Selatan 12,56
Bila ditilik secara cermat, maka provinsi yang tingkat kemiskinannya tinggi justru memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat potensial penyumbang devisa negara. Sulteng misalnya. Kekayaan nikel Morowali Sulteng justru penyuplai terbesar di dunia saat ini. Bahkan Kabupaten Morowali sendiri yang wilayah adminitratif investasi tambang nikel juga kemiskinannya masih 13 %.
Akibat hal ini Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura pekan lalu menyambangi IMIP di Morowali meminta agar investor juga memikirkan pengurangan kemiskinan di Morowali. ‘’Ratusan triliun rupiah hasil dari tambang nikel, kenapa mengentaskan rakyat miskin di lingkar tambang dan Sulteng pada umumnya tidak bisa? Itu saya tegaskan di sana (IMIP),’’ kata gubernur kepada redaksi sepulang dari Morowali, 14 Desember 2021.***
Penulis: Idham