Kucurkan Bonus Bagi Peraih Emas Peparnas, Gubernur: Tidak Ada Sulteng Kalau Tidak Ada Olahraga

  • Whatsapp
banner 728x90

Palu,- Atlet kebanggan Sulteng peraih emas pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua mendapat hadiah bonus senilai 100 juta Rupiah dari Gubernur H. Rusdy Mastura.

Zuhria yang berkompetisi cabor tenis meja menerima bonus tersebut dalam acara ramah tamah kontingen paralimpiade Sulteng, Kamis (13/1/2021) di Cafe Tanaris.

Gubernur H. Rusdy Mastura dalam sambutan kegiatan ini mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas perjuangan Zuhria, termasuk ke pihak-pihak yang ikut andil membangun dunia olahraga Sulteng.

“Alhamdulillah dengan segala keterbatasan Kita masih bisa memberi bonus dan Insya Allah ke depan kita siapkan lewat anggaran daerah karena (bonus) ini bukan (dari) APBD tapi inisiatif dari sponsor-sponsor Kita,” kata gubernur menjelaskan asal usul bonus yang diterima Zuhria.

Bahkan masih segar dalam ingatan gubernur bahwa peranan atlet sangat besar dalam proses pembentukan provinsi ini dengan terlebih dulu membawa nama Sulawesi Tengah berlaga di PON V Bandung tahun 1961 atau tepatnya 3 tahun sebelum resmi menjadi provinsi tahun 1964.

“Tidak ada Sulawesi Tengah kalau tidak ada olahraga, tahun 61 Sulawesi Tengah sudah ikut PON di Bandung dengan Kepres,” tegas gubernur mengupas fakta unik ini.

Lebih lanjut gubernur yang dielukan sebagai bapak olahraga Sulteng ingin menjadikan olahraga sebagai bagian integral dari pembangunan daerah.

Dengan dimulainya program Sulteng Emas, maka gubernur menaruh keyakinan bahwa pada PON 2024, Sulteng akan mampu berbicara dan meraih 10 emas dari cabor potensial.

“Insya Allah Kita bisa dan Kita punya masa depan (olahraga) yang gemilang,” tandasnya disambut tepuk tangan undangan.

Sementara itu Zuhria, usai menerima bonus tersebut mengungkapkan usaha dirinya saat latihan dan mengikuti turnamen dalam kondisi keterbatasan. 

“Saya berjuang dengan sangat keterbatasan, latihan Saya hanya kurang lebih 2 minggu tapi Alhamdulillah bisa mengalahkan atlet Yogyakarta di final,” beber Zuhria, atlet paralimpik Sulteng cabor tenis meja.

Ditambah lagi saat mengikuti Peparnas, Ia mesti merelakan kewajiban memberi ASI ke sang buah hati yang diganti sementara dengan susu formula. Namun pengorbanan Zuhria terbukti tidak sia-sia dan berakhir manis dengan raihan emas. 

“Jangan hitung yang hilang dari tubuhmu tapi lihat apa yang tersisa,” kata Zuhria memotivasi sesama atlet paralimpiade Sulteng.

Dalam ajang Peparnas Papua 2020, Sulteng mengirim 15 atlet serta 6 pelatih, official dan tim media. Satu medali emas berhasil diraih dari ajang tenis meja.

Acara tersebut turut hadiri Ketua Pokja Sulteng Emas Ronny Tanusaputra, Ketua TP-PKK Sulteng Ny. Dr. Vera Rompas Mastura, M.Si, Kadis Sosial Provinsi Drs. Ridwan Mumu, M.Si, Ketua Komite Paralimpik Sulteng, Forkopimda dan pejabat terkait. ***

Sumber: Biro Admpim Setdaprov Sulteng

Berita terkait