Dengan pemberian pemahaman keagamaan tersebut, lanjutnya diharapkan apa yang tersampaikan paling tidak 10%, 20%, 30%, bahkan kalau bisa 50% masuk dalam pikiran dan hati para siswa.
Maka ini sudah akan membantu Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu untuk menyiapkan para siswa menjadi anak didik harapan semua seperti menjaga setiap langkah yang akan mereka ambil dalam perjalanan kehidupan mereka.
“Dengan membangun kedekatan mereka dengan penciptaNya, maka Allah SWT pun akan menjaganya. Kita pun orang tua, berharap besar bahwa anak-anak kita menjadi anak-anak yang baik dan memenuhi harapan kita. Bisa bertanggungjawab kepada dirinya, menjaga martabat dirinya. Kalau itu mampu, mereka juga menjaga martabat orang tua. Itulah harapan terbesar dari kita orang tua,” ungkapnya.
Wali Kota menjelaskan bahwa agama merupakan pedoman dan pegangan, maka para siswa harus dikuatkan dalam keagamaannya. Agar mereka terjaga.
Olehnya Ia berharap besar, Bina Imtaq mampu benar-benar dipraktekkan dengan sebaik-baiknya, dan pihaknya akan mengevaluasi secara berkala untuk bersama-sama menemukan format yang tepat agar pelaksanaan Bina Imtaq mampu teraplikasi dengan baik dan efektif bagi para siswa.
“Sehingga hari Senin – Kamis manfaatkan pendidikan umum. Dan di hari Jumat, mereka full pendidikan agama. Hari Sabtu dan Minggu, jangan dibebani mereka. Biarkan mereka menikmati waktu luangnya dan waktu bersama keluarganya. Kalau kita bebani, kapan mereka punya waktu untuk merefresh diri mereka. Saya minta Kadis, agar para guru tidak lagi memberikan beban pelajaran untuk hari Sabtu. Apapun itu,” tegasnya.
Halaman selanjutnya…….