Jakarta,- Pelemahan kurs rupiah masih menembus level Rp 15 ribu per dolar AS pagi ini, Rabu, (6/7/2021). Ini merupakan hari ketiga pelemahan rupiah terhadap Dolar As yang berlangsung sejak senin.
Berdasarkan pantauan Kailipost, kurs rupiah berada di zona merah pada Rabu pagi ini berada di Rp15.021 per Dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp15.017-Rp15.043.
Menurut analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi, dilansir Antara, Selasa (5/6/2022) “rupiah masih terpengaruh sentimen inflasi Indonesia. Nilai inflasi yang diumumkan pekan lalu lebih tinggi dari perkiraan”, sebutnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni sebesar 0,61 persen (mom) atau 4,35 persen (yoy), tertinggi sejak 2017. Penyumbang inflasi pada Juni utamanya berasal dari komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras. Sementara itu, pada Juli 2022 pemerintah akan menaikkan tarif listrik. Hal itu berpotensi untuk memacu inflasi pada periode tersebut.
“Tingginya nilai inflasi ini dinilai akan memberikan tekanan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena tingginya inflasi akan menggerus daya beli masyarakat,” ujar Revandra.
Sementara factor eksternal juga berpengaruh terhadap penguatan Dolar AS, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyebut mata uang negeri Paman Sam menguat terhadap mata uang lainnya karena mendapatkan dukungan dari rebound kuat hasil treasury 10-tahun AS yang didorong melewati 2,95 persen.
“Presiden AS, Joe Biden, juga mengumumkan pembatalan beberapa tarif AS untuk barang-barang konsumen China minggu ini untuk melawan inflasi,” kata Ibrahim saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (5/7/2022).
Lebih dahsyat lagi, kurs dolar AS sejak awal tahun terpantau bergerak cukup agresif. Dari awal tahun, dolar AS terpantau sudah 4,65% dan bergerak di rentang Rp 14.189-14.960.
Dolar AS hari ini juga menguat terhadap pound sterling, dolar Australia, dolar Selandia Baru, won, dolar Singapura. Namun hari ini dolar AS takluk terhadap euro, yuan, dolar Hong Kong, yen, dan dolar Taiwan.
Sementara Rupiah tercatat melemah terhadap seluruh mata uang dunia. Paling para rupiah keok terhadap yuan, euro, dolar Hong Kong dan dolar Australia. ***
Penulis: Idham