Kailipost,- Baru baru ini beredar rekaman suara antara seorang yang mengaku sebagai ‘Peluncur’ oknum Jaksa di Kejaksaan Negeri Parigi Moutong dengan seorang perempuan.
Percakapan suara tersebut merekam pembicaraan diduga terkait permintaan sejumlah uang puluhan juta rupiah kepada seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya.
Diketahui, identitas lelaki dalam percakapan tersebut bernama Kamal. Kepada perempuan itu, ia mengaku sebagai ‘orang kepercayaan’ seorang oknum Jaksa.
“Orang-orang dinas sudah tahu saya haji disini, di parigi sekarang, sudah jadi kepercayaan nya dorang, peluncur nya dorang. Di kasi kepercayaan,” aku Kamal
Perempuan tersebut kemudian menanyakan secara jelas siapa oknum jaksa yang dimaksud.
“Bos siapa, kasi intel? Siapa je namanya jaksa disitu pak kamal,” tanya perempuan itu dengan dialeg khas bugis.
Menjawab pertanyaan itu, Kamal pun tanpa ragu menyebut nama Agus Jayanto. “Pak Agus Jayanto, itu sudah, beliau sendiri nanti ibu lihat sendiri dikantor” jawab Kamal.
Dalam percakapan disebut bahwa Agus Jayanto melalui Kamal diduga meminta uang sejumlah Rp.60 Juta kepada perempuan tersebut terkait program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Sudah itulah haji, makanya dia (Agus Jayanto) tidak mau komunikasi, tapi melalui saya. Kalau haji mau komunikasi di kantor” jelas Kamal dalam pembicaraan.
Perempuan itu mengaku, dana 60 juta yg diminta belum tersedia, karena masih menunggu suami yang sedang menagih hutang. Selain itu, permintaan untuk bertemu pun belum di sanggupi karena masih mencari orang untuk menjaga anaknya.
“Bos sudah mendesak sekali? Dia suruh kita telepon-telepon saya,” tanya perempuan yang diketahui seorang haji ini kepada kamal.
“Makanya saya hubungi haji. Berarti biar saja dulu, supaya saya kasi tahu bos toh, belum bisa haji bantu,” jawab Kamal.
Merasa tidak ada yang salah dengan beras yang ia sediakan dalam program BPNT, perempuan itu pun bertanya tentang kesalahan yang membuatnya harus berurusan dengan Institusi kejaksaan.
“Apakah betul itu berasku yang bermasalah atau bagaimana. Karena sekarang ini kan biasanya ada yang bermain di luar. Jangan sampai permainannya dorang saya yang kena batunya,” ucap perempuan itu.
Terkait hal itu menurut Kamal, bahwa banyak temuan terkait program BPNT di lapangan. Ia pun menjelaskan, sebagai penyedia ada mekanisme harga, kualitas beras yang ditemukan dilapangan bermasalah.
“Ditemukan kualitas beras tidak bagus terdapat dibeberapa wilayah di bagian utara dan selatan,” sebut Kamal.
“Nanti jo haji kalau kurang, saya hanya sebatas itu saja (menjelaskan), tdk mau lebih tidak enak dengan bos, biarkan Haji dgn bos yang komunikasi. Saya kan hanya mau tanya karena haji bilang jam 10 di parigi jadi dia tanya nanti saya yang tidak enak” Kamal menambahkan.
Sementara itu Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Parigi Moutong, Muhamat Fahrurozy, S.H, M.H ketika dikonfirmasi media ini menyampaikan sudah mendengar informasi terkait hal itu. Ia membenarkan bahwa jabatan Kasi Intel Kejari Parimo dijabat oleh Agus Jayanto.
“Iya sudah mendengar. Terimakasih Informasinya. Kalau nama kasi intel di kejari parimo memang namanya agusjayanto pak,” jelasnya
Terkait pengakuan Kamal yang menyebut dirinya sebagai orang kepercayaan oknum-oknum yang ada di Kejari Parimo, mantan Koordinator Intel Kejati NTB itu membantahnya.
Dirinya pun mengaku telah mengkonfirmasi perihal rekaman tersebut kepada Kasi Intel Kejari Parimo Agus Jayanto.
“Tidak ada begitu pak, saya saja baru tau nama nya kamal, di rekaman itu. Dan saya sudah tanyakan ke Kasi Intel saya pak Agusjayanto itu tidak benar” tegasnya ****.