PALU – Bertempat di ruang Aula Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Kamis (1/9/2022) digelar Seminar Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu Tahun Akademik 2022/2023.
Dalam sambutanya, Dekan Fakultas Syariah UIN Palu, Dr. Ubay Harun. S.ag. M.Si menjelaskan bahwa kegiatan hari ini merupakan penerimaan Mahasiswa baru yang dirangkai dengan Seminar nasional serentak.
Ia menyebut bahwa nara sumber kegiatan Seminar nasional dan penerimaan Mahasiswa baru, merupakan Guru Besar Fakultas Syariah UIN Alaudin Makassar, Prof. Dr. Siti Aisyah Kara. M.A, P.h.D.
Diharapkan bisa memberikan input kepada Mahasiswa Baru terkait pengalamanya ketika menjadi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Alaudin Makassar. Diantaranya tentang manajemen birokrasi maupun pengembangan bakat.
Bertemakan “Penguatan Kompetensi Mahasiswa Fakultas Syariah Berbasis Moderasi Beragama di Era Distrupsi 0.5” kegiatan pada hari ini lanjut Ubay Harun, bisa memberikan masukan bagi para peserta.
Wakil Rektor I UIN , Prof. Dr. H. Abidin. S.Ag. M,ag menjabarkan bahwa pergantian warna bangunan UIN Datokarama dari Hijau ke Kuning, memiliki dua makna.
Diantaranya menghilangkan rasa trauma dari kejadian gempa bumi pada tanggal 28 September 2018 silam. Selain itu juga warna Kuning merupakan simbol “Toaka” atau melambangkan keagungan suku etnis Kaili.
Lanjut, Warek I menegaskan visi dari UIN Datokarama Palu adalah mengembangkan Islam moderat, berbasis integrasi ilmu spriritual dan kearifan lokal, merupakan hasil dari kegalauan bangsa dan dunia.
“Bagaimana Islam moderat ini, muali dari faham, sikap dan ketrampilan, terbangun di dalam perkuliaan, keputusan birokrasi dan lainya,” jelasnya.
Sementara, Guru Besar Fakultas Syariah UIN Alaudin Makassar, Prof. Dr. Siti Aisyah Kara. M.A, P.h.D meminta kepada segenap Mahasiswa Fakultas Syariah, agar tidak khawatir terkait pekerjaan usai menyelesaikan studi.
Karena Mahasiswa Fakultas Syariah diibaratkan jari tengah yang menonjol dari jari lainya. Dalam bidang intelektual akademisi.
Lebih jauh Siti Aisyah Kara membeberkan bahwa ciri dari Moderasi beragama adalah seluruh Mahasiswa, Dosen dan elemen Kampus, harus Moderat dalam beragama.
Moderat beragama tersebut harus memiliki komitmen kebangsaan. Filosofinya berbasis terhadap Pancasila. Selain itu juga berbasis kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
“Salah satu ciri Mahasiswa yang moderat itu, ialah menerima secara utuh tentang kebangsaan dan idiologi negaranya,” jelasnya. ***
Reporter: Firmansyah Lawawi