Jakarta,- Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjelaskan saat ini pemulihan ekonomi Indonesia masih relatif kuat, tercermin dari realisasi berbagai indikator perekonomian terkini. Bahkan pemerintah optimistis bahwa ekonomi bisa tumbuh di atas 5%.
Hal tersebut disampaikan jokowi saat sedang memberikan pengarahan di dalam acara UOB Outlook Ekonomi 2023.
Jokowi merinci, hingga 31 Agustus 2022, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Agustus 2022. Realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.764 triliun, tumbuh 49% secara tahunan (year on year yoy).
Kemudian Indeks Kepercayaan Konsumen pada Agustus 2022 sebesar 124,7, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 123.
“Artinya ada optimisme. Kemudian juga berkaitan dengan perbankan, kredit tumbuh 10,7%, ini juga menurut saya tinggi. Neraca dagang surplus 28 bulan berturut-turut yang pada bulan kemarin surplus US$ 5,7 billion. Ini gede banget loh angka ini surplusnya,” jelas Jokowi dikutip Jumat (30/9/2022).
Selain itu, kata Jokowi PMI Manufaktur Indonesia berada di angka di atas global 51,7. Pun pertumbuhan ekonomi hingga Kuartal II-2022 tumbuh 5,44% (yoy), tertinggi dibandingkan negara G20 lainnya.
Jokowi memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2022 akan menyentuh level 6% (yoy).
“Kuartal III-2022 perkiraan saya ekonomi tumbuh 5,4% hingga 6%,” ujarnya.
Senada juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2022 masih akan lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal sebelumnya.
Ekonomi Indonesia, kata Sri Mulyani dibandingkan negara lain di tengah tren kenaikan inflasi dan bank sentral yang agresif menaikkan suku bunga kebijakannya, masih cukup positif di sepanjang tahun ini.
Bahkan Sri Mulyani optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun ini bisa menyentuh di atas 5%.
“Banyak negara-negara yang pertumbuhan ekonominya direvsi melemah. Kita masih menanjak, ini yang menunjukkan bahwa di 2022 secara keseluruhan kita mungkin masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi kita di atas 5%,” jelas Sri mulyani dalam kesempatan yang sama. ***
Editor/Sumber: Rizky/CNBC Indonesia