Palu,- Dalam rangka menghadapi Pemilu tahun 2024, Polda Sulteng menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertemakan ‘Tangkal Politik Identitas Pada Pemilu Tahun 2024’ di Hotel Parama Su Kota Palu, Senin (31/10/2022).
FGD ini dibuka oleh Kapolda Sulteng Irjen Pol Drs Rudy Sufahriadi, didampingi oleh Dirintelkam Polda Sulteng Kombes Pol Anggara Nasution S.H., S.I.K., M.M., CPHR sebagai penyelenggara.
Turut hadir sebagai narasumber dalam FGD ini yaitu Kepala Badan Kesbang Pol Sulteng, Fahrudin D. Yambas, Ketua Bawaslu Sulteng, Jamrin, Komisioner KPU Sulteng, Samsul Gafur, Ketua FKUB Sulteng Prof Dr KH Zainal Abidin MAg.
Dalam sambutannya, Kapolda Sulteng menyampaikan, belajar dari pengalaman Pemilu 2019 yang begitu kental dengan nuansa politik identitas, dimana provokasi berupa berita hoaks dan isu sara bertebaran di media sosial. Sehingga menyebabkan terjadinya polarisasi masyarakat bahkan memicu konflik antar warga yang berbeda pilihan politik, telah mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhinneka tunggal ika.
“Kondisi seperti itu tidak boleh terulang kembali pada Pemilu 2024 mendatang, khususnya di Provinsi Sulteng.
Kami secara bertahap telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan pengamanan pemilu sesuai amanah undang-undang. Pengamanan pemilu tidak hanya dalam bentuk kehadiran personel Polri secara fisik namun juga perlu mengikutsertakan masyarakat agar tujuan pengamanan dapat berhasil sesuai harapan,” ungkap Irjen Pol Rudy.
Polda Sulteng melalui Direktorat Intelkam menyelenggarakan FGD ini dengan menghadirkan para narasumber yang berkompeten untuk memberikan informasi mengenai Politik Identitas dan pengetahuan terkait pemilu 2024.
Bentuk keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan ini direpresentasikan melalui kehadiran perwakilan dari beberapa elemen masyarakat, organisasi pemuda dan mahasiswa sejumlah 40 orang sebagai peserta yang diharapkan dapat menyebarluaskan kesimpulan FGD kepada rekan, kerabat, maupun khayalak ramai lainnya.
“Tujuannya agar informasi yang disebarkan mampu mengedukasi dan diserap seutuhnya guna membentuk opini positif. Sehingga tercipta daya tangkal dan daya cegah alami masyarakat terhadap berkembangnya politik identitas di Provinsi Sulteng, sehingga tercipta Pemilu 2024 yang aman dan damai. ***