Waspada PHK 2022 di Indonesia, Ini 18 Perusahaan Sudah Lakukan PHK

  • Whatsapp
banner 728x90

Dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10/2022) Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber menjelaskan selama 4 tahun perusahaan beroperasi, terlihat pertumbuhan yang tidak konsisten, serta adanya peralihan menjadi model bisnis aset-ringan.

  1. JD.ID
    Salah satu startup e-commerce pada Mei 2022 melakukan PHK terhadap sejumlah pekerjanya. Upaya itu disebut untuk menjaga agar JD.ID tetap mampu bersaing dengan platform e-commerce lainnya.
  2. Mamikos
    Perusahaan rintisan penyedia sewa hunian, Mamikos pada Juli lalu juga melakukan PHK terhadap sekitar 100 karyawannya.
  3. Mobile Premier Legue
    Perusahaan rintisan Mobile Premier League atau MPL (Gaming) mengumumkan hengkang dari pasar Indonesia pada Mei 2022. Sejak 30 Mei 2022, MPL Indonesia sudah tidak beroperasi.
  4. Lummo
    Lummo (startup SaaS) dikabarkan melakukan PHK terhadap 100 karyawannya di Indonesia sekitar Juni 2022. Berbarengan dengan itu, Lummo menghentikan ekspansi dari layanan LummoShop. PHK tersebut sebagai imbas dari situasi ekonomi global dan sulitnya akses pendanaan.
  5. TaniHub
    TaniHub (agritech) atau PT Tani Hub Indonesia melakukan penutupan dua gudang di Bandung dan Bali. TaniHub juga menutup layanan B2C dan fokus di B2B. Langkah itu mengakibatkan sejumlah karyawan terkena PHK pada Maret 2022.
  6. LinkAja
    LinkAja (fintech) atau PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) melakukan PHK terhadap ratusan karyawan (200) sekitar Mei 2022.
  7. Pahamify
    Pahamify atau PT Pahami Cipta Edukasi (Edutech) mengumumkan PHK terhadap sejumlah karyawan guna optimalisasi bisnis pada Juni 2022.
  8. Zenius
    Startup (edutech) Zenius mengumumkan PHK sekitar 800 karyawan dari Mei hingga Agustus 2022.
  9. SiCepat
    Start up yang bergerak di bidang layanan pengiriman barang ini dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 360 karyawannya. Pihak SiCepat mengungkapkan bahwa langkah ini ditempuh sebagai evaluasi kompetensi karyawan.
  10. The Goods Dept
    Media sosial belum lama ini dihebohkan oleh kabar The Goods Dept yang meminta karyawannya mengundurkan diri. Hal itu terjadi karena perusahaan menemukan pelanggaran yang berulang.

CEO The Goods Dept Ruby Sjabana menjelaskan perusahaan sudah melakukan pemeriksaan di internal perusahaan. Ruby menyebut ditemukan pelanggaran yang terjadi secara berulang. Dari hasil pemeriksaan ada oknum yang melanggar aturan.

“Hasil pemeriksaan internal, Kami menemukan telah terjadi pelanggaran yang dilakukan secara berulang oleh oknum karyawan. Atas temuan ini manajemen tidak dapat mentolerir dan memutuskan dengan tegas untuk meminta pertanggungjawaban sesuai dengan internal policy perusahaan,” kata Ruby.

  1. GoTo
    Terbaru, GoTo memutuskan untuk merampingkan 1.300 karyawan. Karyawan yang terdampak dari kebijakan ini akan mendapat paket kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi.

Selain itu, GoTo juga akan memberikan dukungan finansial berupa tambahan satu bulan gaji.

“Karyawan terdampak akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi. Lebih dari itu, GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial, antara lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu),” bunyi pertanyaan perusahaan.

  1. Ruangguru
    Ruangguru menjadi perusahaan paling terbaru yang melakukan PHK. Selang beberapa jam dari GoTo, perusahaan rintisan ini mengumumkan PHK ratusan pegawai. Informasi itu diumumkan oleh Tim Corporate Communication Ruangguru.

“Hari ini Ruangguru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sebagian pegawai Ruangguru. Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini. Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis,” tulis perusahaan. ***

Editor /Sumber: Rizky/Detik.com

Berita terkait