Sulawesi Tengah Mengejar Arsip Sejarah Hingga ke Belanda, Gubernur: Kita Bangsa Besar

  • Whatsapp
Foto dok : pribadi

LAPORAN DARI BELANDA

Staf Ahli gubernur DR Rohani Mastura melaporkan dari Den Haag 19 Desember 2022 bersama Kadis Dikjar Yudiawati Vidiana melakukan penulusuran arsip sejarah dan budaya Sulteng.

Di Schiphol Bandara Internasional Amsterdam Belanda dengan suhu tujuh derajat celsius rombongan langsung menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dipandu oleh pendamping dari Arsip Nasional Republik Indonesia Jajang Nurjaman, S.Hum, MA diterima langsung oleh Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Embassy Of The Republic Of Indonesia) yang diwakili oleh Wakil Duta Besar/ Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia, Freddy Panggabean didampingi Sekretaris I, Atu Indarto serta Andrea sebagai bagian dari unit Penerangan Sosial dan Budaya KBRI.

Tujuan penelusuran arsip ini telah melalui konsultasi penelusuran Arsip Sultengbyang belum ada di Arsip Nasional RI, membuat daftar penelusuran Arsip dan melakukan konsultasi awal sebelum berangkat ke Belanda dengan Arsiparis di National Archives of Netherlands dan Pustakawan di Leiden University Library.

Disamping berharap dapat menelusuri Arsip dari periode VOC hingga Pemerintahan Hindia Belanda, khususnya di Sulteng pada masa jaman kerajaan Suku Kaili di Lembah Palu, Donggala, Banggai, Buol, Poso, Morowali termasuk arsip kebencanaan yang pernah terjadi sebelum kemerdekaan sebagai siklus bencana yang terjadi tahun 2018 yang lalu dan sebagainya disamping  penelusuran arsip bernilai budaya seperti dokumen atau arsip tentang cagar budaya atau 1000 situs megalitikum yang tersebar di Lembah Napu, Behoa dan Bada yang sudah ada sekitar 3000 tahun silam juga mengenai masuknya Agama Islam di Sulteng, masuknya Agama Kristen di Poso dan Bahasa  Daerah Poso khususnya (Kamus Bare’e yang ditulis oleh Dr. Adriani berkebangsaan Belanda, Tari-tarian dan Pakaian Kulit kayu dan sebagainya.

Guna memperoleh semua arsip ini yang kemungkinan tersimpan arsipnya di Arsip Nasional Belanda dan Naskah Kunonya tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden membutuhkan waktu yang cukup panjang. ***

DIPUBLIKASIKAN : Tenaga Ahli Gubernur Bidang Komunikasi Publik

Berita terkait