Relawan GP Mania Dibubarkan, Immanuel: JoMan Tidak Lagi Dukung GP Dicalonkan Sebagai Capres 2024

  • Whatsapp
Pengurus Organisasi Relawan Ganjar Pranowo Mania saat deklarasi pembubaran diri di Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).(KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)
banner 728x90

Jakarta,- Relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania kini telah resmi bubar dan batal mendukung Gubernur Jawa Tengah tersebut di 2024 mendatang.

Pembubaran GP Mania tersebut dilakukan pada Kamis (9/2/2023) di kantor DPP JoMan, Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis (9/2/2023). Mereka melepas kaos dan spanduk dukungan ke Ganjar.

“Berdasarkan kajian yang serius dan mendalam maka DPP JoMan tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 dan sekaligus membubarkan organisasi relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) di seluruh Indonesia, baik DPP, DPD,DPC, PSC maupun ranting,” kata Ketum GP Mania Immanuel Ebenezer atau Noel kepada wartawan.

Suara dengan langkah tersebut. Selain itu, dia meminta para relawan tetap menunggu komando dari pengurus pusat terkait arah dukungan selanjutnya.

“DPP JoMan meminta kepada seluruh pengurus dan relawan JoMan tetap dalam satu barisan sambil menunggu arahan atau keputusan DPP JoMan akan diarahkan ke mana dukungan capres-cawapres untuk 2024 mendatang,” lanjutnya.

Alasan GP Mania Bubar

Noel juga menyampaikan beberapa alasan pembubaran dilakukan karena tidak ada kepastian mengenai keputusan pengusungan Ganjar sebagai Capres 2024. Lalu, DPP Joman pun menilai Ganjar tidak mampu meyakinkan rakyat, pendukungnya, dan partai-nya untuk mengusung dia sebagai capres.

“Pertama, ketidakpastian Ganjar Pranowo dicalonkan sebagai Capres. Ganjar juga tidak mampu meyakini Rakyat, pendukungnya, dan partainya untuk dijadikan sebagai capres 2024,” ungkapnya.

Pembubaran diri juga menjadi hal yang tepat karena menurutnya tidak adanya nilai dan hal gagasan yang baik dari Gubernur Jawa Tengah tersebut dalam membangun Indonesia di masa yang akan datang.

“Ketiga, tidak adanya nilai lebih yang ditonjolkan oleh Ganjar Pranowo sebagai capres, baik dalam hal gagasan maupun program untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan lebih baik di masa yang akan datang,” ujarnya.

Berikutnya, Noel meyakini Ganjar bukan sosok yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ganjar juga diyakini bukan sosok yang tepat melanjutkan kepemimpinan pasca Presiden Joko Widodo,” pungkasnya.

Pertimbangan Dukung Prabowo hingga Anies

Noel mempertimbangkan dukungan ke tokoh lain di pilpres 2024. Noel menyebut ada beberapa tokoh dipertimbangkan yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, atau Puan Maharani.

“Itu kita masih dalam pertimbangan. Ya harapan kita pasti akan mendukung salah satulah. Entah itu Mas Anies, Mbak Puan, Pak Prabowo, ya kita pasti mendukung, nggak mungkin nggak. Kita kan sudah masuk dalam masalah politik. Ya nggak mungkin kita tidak mendukung dan diam,” kata Noel kepada wartawan di DPP Jokowi Mania Nusantara (JoMan), Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis (9/2/2023).

Setelah GP Mania membubarkan diri, ia menekankan bahwa pihaknya tidak akan menebar politik kebencian terhadap salah satu capres yang maju pada 2024. Saat ini ia sedang mencari capres yang cocok untuk diusungnya.

“Tapi kita mau mendukung bukan basisnya politik kebencian. Kita tidak mau mendukung Mas Ganjar kemudian benci Anies dengan Mbak Puan, mendukung Prabowo benci dengan Ganjar, nggak mau kita. Kita mau mendukung seseorang basisnya gagasan ide program,” ujarnya.

“Kita sedang mencari (capres untuk didukung). Kita lihat Mas Anies mengusung perubahan kita nggak tahu perubahannya apa. Kalau kemudian mengubah Jokowi itu kan kita nggak mau juga. Kita mau perubahan itu seperti apa. Misal kemudian Pak Prabowo bicara tentang Indonesia ke depan,” ungkapnya.

Noel menyebutkan pembubaran GP Mania bukan dari suruhan pihak mana pun. Ia mengatakan pembubaran murni dari keputusannya karena melihat Ganjar Pranowo yang tidak memiliki gagasan.

“Gini, sekali lagi tadi sudah saya jawab ya, pertama, tidak suruhan pihak mana pun, khususnya Pak Jokowi atau arahan atau perintah-perintah juga dari PDIP. Ini murni riil kita melihat sosok orang yang kita harapkan ternyata tidak punya gagasan. Kedua, tidak punya keberanian, tidak punya nyali. Semoga ini menjadi kritikan buat dia adrenalinnya bergerak menjadi lebih berani,” pungkasnya. ***

Editor/Sumber: Riky/Detik.com

Berita terkait