Palu,- Pemerintah Kota (Pemkot) Palu pertahankan capaian Universal Health Coverage (UHC) dalam lima tahun berturut-turut. Cakupan kesehatan semesta tersebut menjamin seluruh masyarakat mempunyai akses untuk kebutuhan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang efektif dan berkualitas.
“Pentingnya cakupan kesehatan semesta tentunya akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat karena akses pelayanan kesehatan yang adil dan merata, serta perlindungan resiko finansial ketika masyarakat menggunakan pelayanan kesehatan,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu, H.S. Rumondang Pakpahan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (10/03).
Rumondang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemkot Palu atas dukungannya pada penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Komitmen yang kuat telah membawa Kota Palu mencapai cakupan kesehatan semesta selama lima tahun berturut-turut.
Menurutnya, hal tersebut bukanlah hal yang mudah karena pencapaian tersebut adalah bentuk sinergi dan kolaborasi dari semua pihak.
Cakupan kepesertaan JKN di Kota Palu per bulan Januari tahun 2023 adalah sebanyak 372.596 jiwa dari total jumlah penduduk sebesar 374.779 atau sudah sekitar 99,42 persen.
“UHC tidak sebatas pada penduduk yang sudah menjadi peserta Program JKN saja, tetapi yang lebih penting adanya kemudahan akses layanan terhadap fasilitas kesehatan dan bagaimana mendorong fasilitas kesehatan memperkuat komitmen dalam meningkatkan mutu layanan. Hal tersebut tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak,” kata Rumondang.
Rumondang juga menjelaskan, seiring dengan cakupan kesehatan semesta, BPJS Kesehatan terus bertransformasi menciptakan kemudahan-kemudahan layanan, salah satunya adalah dengan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai identitas JKN.
Pada kesempatan terpisah, Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes mengungkapkan, warga Kota Palu harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dari pemerintah sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan merupakan salah satu layanan dasar yang harus dipenuhi.
Dia menyatakan, Pemerintah Kota Palu akan terus berkomitmen dan menjaga agar cakupan kepesertaan Program JKN dapat terus mencapai UHC. Optimalilasi mutu layanan di Fasilitas Kesehatan juga akan terus ditingkatkan.
“Semakin banyak masyarakat Kota Palu yang memiliki jaminan perlindungan kesehatan, maka diharapkan masyarakat menjadi lebih sehat, dapat bekerja dengan optimal serta memiliki produkfitas tinggi. Hal ini demi menambah kesejahteraan dan membantu pembangunan Kota Palu menjadi lebih maju lagi,” ujar Reny.
Salah satu peserta yang keluarganya masuk dalam penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Kota Palu adalah Rusdam (53). Rusdam yang merupakan warga Kelurahan Kamonji Kota Palu ini mengaku sangat terbantu karena tidak perlu lagi memikirkan biaya pelayanan kesehatan keluarganya apabila jatuh sakit.
Rustam mengatakan, dia dan istrinya terdaftar sebagai peserta mandiri sejak tahun 2014 sedangkan tiga anaknya ditanggung oleh Pemerintah Kota Palu. Menurutnya, Program JKN adalah tabungan dirinya di masa tua.
“Saya juga bersyukur karena anak-anak dapat yang gratis dari Pemkot Palu, sehingga kami tidak risau lagi memikirkan masalah finansial jika sakit. Manfaat program ini sudah saya rasakan, beberapa waktu lalu saya sempat melakukan operasi katarak, alhamdulillah seluruh biaya di rumah sakit ditanggung oleh Program JKN, tidak ada biaya tambahan sama sekali, semuanya gratis,” cerita Rusdam.
Rusdam kemudian menerangkan, menjadi peserta Program JKN ini niatnya bukan untuk sakit, tetapi untuk memberikan perlindungan buat keluarganya, sehingga iuran yang dia bayarkan atau yang Pemkot bayarkan atas nama anaknya, dapat dimanfaatkan oleh peserta lain yang membutuhkan.
Rusdam juga berterima kasih kepada Pemkot Palu karena sudah peduli dengan kesehatan masyarakatnya. Rusdam merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN BPJS Kesehatan ini. ***
Edito/Sumber: Riky/Rilis BPJS Kesehatan Cabang Palu