Pengamat Politik: Jokowi Jadi King Maker di Koalisi Besar, Prabowo Berpeluang Jadi Capres

  • Whatsapp
Presiden Jokowi disambut Ketum PAN Zulkifli Hazan (Zulhas). Jokowi menghadiri acara silaturahim Ramadan bersama para ketum parpol koalisi pemerintah di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan. (Merdeka.com/Ahda Bayhaqi)

Jakarta,- Pengamat Politik, Ujang Komarudin menilai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi King Maker dalam pertemuan 5 ketua umum partai pada Minggu (2/4/2023) di kantor DPP PAN.

Menurutnya, Jokowi lah yang akan menentukan dalam pencarian calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024.

“Jokowi sebagai king maker di situ, di mana dia sebagai pihak yang mengendorse koalisi tersebut untuk mencari capres dan cawapres,” ujar Ujang kepada wartawan, Senin (3/4/2023).

Jokowi juga menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.

Ujang melihat, Jokowi menginisiasi koalisi besar ini untuk menghadapi Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan. Serta PDI Perjuangan yang belum juga menentukan sikap terkait Pilpres 2024.

“Apa tujuannya? Ya bisa jadi untuk menghadang kekuatan Koalisi Perubahan dan sekaligus untuk mengalahkan PDIP karena PDIP kan tidak bergabung,” ujarnya.

Sementara, soal calon presiden yang paling berpeluang diusung koalisi besar ini adalah Prabowo Subianto. Salah satu alasannya adalah memiliki elektabilitas tinggi.

Ganjar Pranowo dinilai bukan lagi pilihan Jokowi karena menolak timnas Israel hadir di Piala Dunia U-20.

“Kalau Ganjar kayaknya tidak ya. kelihatannya menurut Pak Jokowi sudah menghianati Jokowi dengan menolak Timnas Israel U-20, sehingga Jokowi merasa tertampar karena kepala daerah menolak,” ujar Ujang.

“Pilihannya ya itu Prabowo dan Ganjar. Dan Prabowo pilihannya tidak ada yang lain, kelihatannya ke sana arahnya,” sambungnya.

Berita terkait